Polres Bogor Akan Rekomendasikan Kepada Dinas Pendidikan Untuk Evaluasi dan Cabut Izin Sekolah Yang Terlibat Tawuran
Bogor – 15/09/19.Terkait dengan kejadian tawuran antar pelajar yang terjadi pada malam Kamis tanggal 12 September 2018, bahwa pada malam itu telah terjadi tawuran antara SMK Bina Pendidikan Gunung Putri melawan SMK Pijar Alam Cileungsi.
Akibat Tawuran tersebut Satu Orang Pelajar SMK Pijar Alam Berjenis kelamin Laki Laki berinisial SP (14) Meninggal dunia akibat Luka Bacok pada Bagian Dada.
Reskrim Polres Bogor dan Polsek Cileungsi bersama-sama melakukan pengejaran terhadap para pelaku, akhirnya berhasil diamankan dari para Pelajar pelaku penyerangan dari SMK Bina Pendidikan Cileungsi Sebanyak 18 orang.
Polisi melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku dan akan melakukan penahanan. Karena Sebagian besar pelaku masih dibawah umur maka berlaku sistem peradilan anak jadi penanganannya agak berbeda dengan orang dewasa.
“Saya minta ini dalam waktu dekat akan meminta dinas pendidikan untuk duduk bersama-sama dengan memanggil para guru terutama guru-guru sekolah tersebut, apabila tawuran ini masih berulang-ulang maka kita akan rekomendasikan kepada Dinas Pendidikan Agar dievaluasi atau dicabut izinya” Tutur Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky P.G., S.Sos., S.I.K., MH.
Kepolisian juga meminta peranan dari orang tua dan masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi masalah tawuran pelajar ini.
Peran serta masyarakat ini sangat penting dalam mengawasi Pelajar atau anak-anak yang nongkrong bergerombol pada jam sekolah dan diluar jam sekolah dengan membawa senjata tajam di lingkungannya agar segera melaporkan kepada kepolisian terdekat.
Polres bogor akan menindak tegas secara hukum bagi siapa saja yang tertangkap membawa senjata tajam untuk tawuran.
Satgas Pelajar dan Patroli dari Kepolisian sudah rutin dilaksanakan setiap hari untuk mencegah aksi tawuran pelajar, patroli ini biasanya dilakukan di jam sekolah dan pada jam pulang sekolah. Namun Kejadian Tawuran di Cileungsi ini terjadi di malam hari.
Senjata-senjata tajam yang digunakan oleh para pelajar untuk tawuran itu kebanyakan dibuat sendiri seperti dibubut atau membawa dari Rumah.( Sutarno )