Kapolri: Meski Berbagai Macam Suku Bangsa, Agama Ras dan Kelompok, Kita Jangan Terpecah-Pecah
JAKARTA– Untuk mengwujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang terus dan tetap berjaya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian MA, Ph.D mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar terus menjaga persatuan.
Hal tersebut diungkapkan Kapolri saat menghadiri undangan dari pengurus Masjid Al-Husna, untuk menggelar Shalat Jumat berjamaah di Masjid Al-Husna, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada hari Jumat (17-03-2017).
“Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bangsa, agama, ras dan kelompok. Cukup luar biasa, karena berbeda-beda tetapi tetap satu yaitu Indonesia,” ujar Kapolri saat memberikan tausiah bertemakan “Kebangsaan Indonesia Dalam Perubahan Global, Tantangan Keumatan dan Kebangsaan”.
Kapolri tidak menampik, setelah sekian lama Indonesia merdeka, masih terdapat kesenjangan sosial yang bisa memicu konflik antar suku, agama, ras dan kelompok. Namun atas kesepakatan, yakni satu kesatuan yaitu Indonesia, telah menjadikan Indonesia terus bertahan hingga saat ini.
“Tidak gampang menyatukan negara ini. Dari Sabang sampai Merauke. Tidak gampang menyatukan negara seperti ini. Seperti contohnya Uni Soviet yang terpecah pecah. Kita jangan sampai seperti itu, jangan sampai provinsi-provinsi yang ada terpecah-pecah menjadi suatu negara,” imbuh Kapolri.
Kapolri melanjutkan, sejak keruntuhan Soviet dunia mengalami perubahan. Kini Amerika Serikat dengan paham politik demokrasi liberal menjadi negara dengan pengaruh politik terkuat. Hal ini berdampak pada kehidupan demokrasi di Indonesia. Oleh karena itu Kapolri berharap Indonesia tetap berpegang pada demokrasi Pancasila.
“Di negara-negara maju kebebasan bisa menjadi problem jika dilaksanakan tanpa batas bisa berujung konflik suku, agama, ras dan kelompok,” ungkap Kapori.
Kemudian Kapolri menjelaskan, tentang perkembangan di dunia global berpengaruh atas kondisi perekonomian suatu negara tersebut, menurutnya perang antar negara saat ini bukan lagi secara fisik namun melalui perekonomian.
“Di dunia saat ini perang antar negara bukan lagi secara fisik, namun melalui perekonomian, sehingga negara-negara maju perekonomiannya pasti baik, dan perekonomianya baik pasti bisa menguasai dunia seperti China, Jepang, Korea dan Amerika serikat,” tutur Kapolri.
Kapolri juga menyampaikan, sebagaimana menurut para ahli yang mengatakan, jika situasi politik dan keamanan Indonesia mulai dari tahun 2035 – 2045, stabil, aman dan kondusif, maka Indonesia akan menjadi negara nomor 5 terkaya di dunia.
“Untuk itu mari kita mulai dari sekarang kita saling hormat menghormati antar suku, agama, ras dan kelompok sehingga NKRI bisa berjaya,” imbau Kapolri.
Dalam acara ini, hadir juga Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Drs. M. Iriawan SH, MM, MH, Waka Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Suntana, Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Dwiyono, Dirut Pelindo 2, Elvyn G Massaya, Dewan Pembina Yayasan Al Husna, Sabri Saiman MBA, Sekretaris Yayasan Al Husna, Oman R. Rakinda SIP, MSI dan para pejabat utama dan Kapolsek Jajaran Polres Metro Jakarta Utara.