IPW : Polisi Harus Menjelaskan Secara Transparan BAP Kasus Makar
Jakarta – Penangkapan yg dilakukan jajaran Polda Metro Jaya terhadap kelompok Islam yang akan melakukan demo 3 April tadi pagi adalah sebuah tindakan arogan kepolisian yg membingungkan publik. Apalagi alasan penangkapan itu disebut polisi bahwa mereka2 yg ditangkap akan melakukan aksi makar.
Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S Pane, mendesak polisi perlu menjelaskan secara transparan aksi makar seperti apa yg akan mereka lakukan. Sebab beberapa waktu lalu Polda Metro Jaya juga sudah menangkap sejumlah tokoh kelompok nasionalis dgn tuduhan makar. Sekarang polisi kembali menangkap sejumlah tokoh islam dgn tuduhan makar.
“Jika mengikuti pola pikir polda metro ini berarti ada dua kelompok yg hendak melakukan makar…yakni kelompok nasionalis dan kelompok agama. Tapi anehnya kenapa TNI tenang2 saja. Kenapa BIN tdk memberi sinyal bahwa negara sdh gawat dgn adanya kelompok nasionalis dan agama hendak melakukan makar. Anehnya lagi hingga kini para tokoh nasionalis yg pernah ditangkap dgn tuduhan makar tidak jelas keberadaan kasusnya. Bahkan BAP nya cenderung ditelan bumi karena BAP nya tak pernah dilimpahkan ke kejaksaan,” ucap Pane
“Sebab itu polisi hrs menjelaskan secara transparan bagaimana nasib BAP kss makar terhadap tokoh2 nasionalis itu dan bagaimana nasib BAP tokoh2 islam yg dituduh makar dan sdh ditangkapi itu, nantinya, tutur Pane.
Pane menambahkan, “Sebab apa yg dilakukan polda metro jaya akhir2 ini sangat membingungkan. Ada apa dgn polisi. Jgn sampai polisi dituduh memihak salah satu calon gubernur jakarta dan hanya karena ada pihak tertentu yg mendemo calon gubernur itu…polisi langsung main tangkap dgn tuduhan makar. Untuk itu IPW mendesak polisi segera melimpahkan BAP kss makar sebelumnya agar bisa dituntaskan dan dibuktikan di pengadilan…apakah tuduhan polisi terhadap mereka benar sesuai faktanya atau hanya reka rekaan polisi untuk melakukan kriminalisasi tokoh2 kritis dan sekaligus berpihak pada cagub tertentu, ” tutup Pane.