OSO DI Pelantikan Pengurus MAPANCAS : Pancasila Dianggap Memiliki Nilai-Nilai Penting Dalam Menciptakan Kerukunan
JAKARTA – Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang berharap segala komponen bangsa termasuk mahasiswa untuk menjaga dan melindungi Pancasila dari kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut disampaikan Oesman Sapta saat membuka seminar kebangsaan dan pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Mahasiswa Pancasila ( DPP MAPANCAS ) Periode 2017-2020, yang dinahkodai Medi Sumeidi, SH, diselenggarakan di Gedung Nusantara V, Selasa (30/5).
Berdasarkan rilis yang diterima, Oesman Sapta mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang dibangun untuk semua golongan, semua suku, semua adat istiadat, dan semua pemeluk agama yang diakui oleh negara. Pancasila dinilai memiliki nilai penting yang tidak dimiliki oleh negara lain. Oleh karena itu dirinya berpesan agar seluruh elemen bangsa dan negara dapat menjaga dan melindungi Pancasila.
“Saat ini sering ada permasalahan yang timbul, karena telah berkembang pikiran dan sikap dari sekelompok orang di masyarakat kita yang menyatakan bahwa yang berbeda agama, suku dan berbeda keyakinan adalah musuh, saya nyatakan hal tersebut adalah salah, karena sudah merupakan berkah bagi kita menjadi beraneka ragam dalam satu kesatuan NKRI,” ujarnya.
Politikus asal Kalimantan Barat tersebut juga berpesan agar nilai-nilai pancasila diterapkan dalam diri pribadi seseorang. Pancasila dianggap memiliki nilai-nilai penting dalam menciptakan kerukunan dan persatuan diatas perbedaan bangsa Indonesia. Pancasila juga dapat digunakan sebagai dasar kebangsaan oleh masyarakat Indonesia yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara.
“Saya harap dengan adanya tanggungjawab kebangsaan yang baik dapat memperkuat pembangunan bangsa dan negara Indonesia secara komprehensif, merata, dan kooperatif sehingga harmonis dan keselarasan sebagai bagian dari pembangunan,” ujar Oesman Sapta.
Masih menurut Oesman Sapta, beberapa situasi buruk yang terjadi akhir-akhir ini diakibatkan melemahnya rasa nasionalisme di sekelompok masyarakat. Pikiran dan tindakan yang sangat bertentangan dengan Pancasila dan konsensus berbangsa memiliki potensi merasuk dalam pikiran anak-anak tingkat Sekolah Dasar (SD), tak terbayangkan jika generasi muda memiliki fundamental yang salah. Oesman Sapta sempat mengutarakan keresahannya atas sikap anak-anak beberapa waktu lalu yang meneriakkan kalimat kekerasan.
“Ada anak-anak kecil yang meneriakkan bunuh-bunuh kepada seseorang karena dari etnis lain. Ini sangat meresahkan dan harus disikapi dengan segera,” katanya.
Saat menutup acara pria yang akrab disapa OSO ini berpesan kepada para pengurus dan kader agar sila kelima Pancasila diterapkan untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia. Dengan pikiran dan sikap yang adil, maka tidak akan adalagi kesenjangan. Pelan namun pasti, bersama Presiden Joko Widodo yang didukung oleh semua maka pemerataan pembangun diseluruh daerah akan dapat segera dinikmati. Menurutnya sejarah telah membuktikan bahwa di tangan pemuda dan mahasiswalah berbagai perubahan dan perbaikan di dunia ini dapat benar-benar terjadi.