Ketum DPP Mapancas Medi Sumaedi, SH : Ajakan Panglima TNI Tentu Sangat Positif
Tangsel – Meskipun masih banyak menuai pro-kontra ditengah- tengah masyarakat, namun Organisasi Mapancas (Mahasiswa Pancasila) tetap menyambut baik anjuran Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan Nobar(Nonton bareng) film Penghianatan G 30 S/PKI.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Mapancas, Medi Sumaedi, SH mengungkapkan bahwa himbauan Panglima TNI sangat penting di saat terjadinya krisis idiologi bangsa sekarang ini. Dengan begitu, diharapkan masyarakat tidak melupakan sejarah perjalanan bangsanya sendiri.
“Dengan ajakan Panglima TNI tentu sangat positif, agar masyarakat tidak lupa akan sejarah bangsanya sendiri. Seperti ajaran Bung Karno, Jas Merah (Jangan Melupakan Sejarah),” kata Medi, Minggu (24/9/2017) saat di temui di Sekretariat Mapancas, Jl. RC Veteran, Bintaro, Jakarta Selatan.
Menurut Medi, saat ini butuh upaya sungguh-sungguh dan sistematis dari Negara untuk menangani krisis Idiologi dikalangan generasi penerus. Nobar film sejarah menjadi salah satu cara agar kalangan pemuda dan pelajar khususnya dapat memahami proses perjalanan Bangsa Indonesia. Selain itu, tentu saja menjadi pelajaran berharga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Melalui Nobar semoga bisa menimbulkan rasa cinta tanah air karena sampai kapan pun idiologi asing akan terus merongrong eksistensi idiologi Pancasila. Kita sangat bersyukur memiliki Idiologi Pancasila sebagai idiologi pemersatu bangsa,” terangnya.
Demi menjaga keutuhan bangsa, dalam keadaan genting atau tidak, sambung Medi, bangsa Indonesia harus terus waspada terhadap paham-paham atau idiologi yang tidak sejalan dengan Pancasila.
“Sebagai anak bangsa, kita selaku pemuda tentunya terus membaca fakta-fakta dan perkembangan terkini.Kami menilai pernyataan Panglima TNI sebagai pihak yang paling berkompeten terhadap keamanan Negara saat ini,” tuturnya.
Selain Nobar film sejarah Penghianatan G 30 S/PKI, langkah-langkah terbaik untuk menangkal paham komunisme menurutnya yaitu bisa dengan membentengi pemuda dan pelajar lewat pendidikan agama, mengajarkan nilai-nilai dasar berbangsa dan bernegara dikalangan generasi penerus bangsa melalui penguatan Idiologi Pancasila serta membentenginya dengan pengetahuan sejarah bangsa yang dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air.
“Tugas ini menjadi tanggung jawab bersama, termasuk para kader Mapancas yang ada diseluruh Indonesia,” tandasnya.