Menkumham: Imigrasi Terus Memberikan Inovasi Baru Dalam Rangka Pelayanan
Jakarta – Menkumham Yasonna Laoly mengingatkan Ditjen Imigrasi terus meningkatkan kinerja. Di tahun 2018, Yasonna berharap tak ada lagi pungutan liar dalam pengurusan dokumen kemigirasian.
“Tahun 2018 ini, saya tidak mau dengar pungutan-pungutan liar atau jalur khusus dalam pengurusan dokumen keimigrasian,” ujar Yasonna saat memberi sambutan di Hari Bhakti Imigrasi di Lapangan Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (26/1/2018).
Yasonna juga menekankan pentingnya inovasi dalam pelayanan imigrasi. Dia sempat menyinggung ada beberapa orang yang tak bertanggung jawab dan mengganggu pelayanan paspor online.
“Kita sudah melakukan terobosan-terobosan melalui pendaftaran online meskipun ada beberapa hal yang menjadi penghalang karena ada ada yang tidak bertanggungjawab. Tapi ini tidak boleh menjadikan surut untuk melakukan inovasi, untuk terus memberikan inovasi baru dalam rangka pelayanan kepada publik,” tuturnya.
Yasonna juga meminta pegawai di Ditjen Imigrasi untuk bisa berpikir out of the box. Dia berharap Ditjen Imigrasi meninggalkan cara berpikir yang kolot.
“Cobalah berpikir out of the box dengan tetap mengedepankan nilai-nilai integritas dan akuntabilitas. Mengapa saya katakan hal tersebut, karena kita terkadang lupa bahwa seorang ASN, maka tugas kita adalah melayani masyarakat. Ingat saudara adalah pelayan masyarakat bukan untuk dilayani masyarakat,” tuturnya. Menkumham Yasonna Laoly mengingatkan Ditjen Imigrasi terus meningkatkan kinerja. Di tahun 2018, Yasonna berharap tak ada lagi pungutan liar dalam pengurusan dokumen kemigirasian.
“Tahun 2018 ini, saya tidak mau dengar pungutan-pungutan liar atau jalur khusus dalam pengurusan dokumen keimigrasian,” ujar Yasonna saat memberi sambutan di Hari Bhakti Imigrasi di Lapangan Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (26/1/2018).
Yasonna juga menekankan pentingnya inovasi dalam pelayanan imigrasi. Dia sempat menyinggung ada beberapa orang yang tak bertanggung jawab dan mengganggu pelayanan paspor online.
“Kita sudah melakukan terobosan-terobosan melalui pendaftaran online meskipun ada beberapa hal yang menjadi penghalang karena ada ada yang tidak bertanggungjawab. Tapi ini tidak boleh menjadikan surut untuk melakukan inovasi, untuk terus memberikan inovasi baru dalam rangka pelayanan kepada publik,” tuturnya.
Yasonna juga meminta pegawai di Ditjen Imigrasi untuk bisa berpikir out of the box. Dia berharap Ditjen Imigrasi meninggalkan cara berpikir yang kolot.
“Cobalah berpikir out of the box dengan tetap mengedepankan nilai-nilai integritas dan akuntabilitas. Mengapa saya katakan hal tersebut, karena kita terkadang lupa bahwa seorang ASN, maka tugas kita adalah melayani masyarakat. Ingat saudara adalah pelayan masyarakat bukan untuk dilayani masyarakat,”Menkumham Yasonna Laoly mengingatkan Ditjen Imigrasi terus meningkatkan kinerja. Di tahun 2018, Yasonna berharap tak ada lagi pungutan liar dalam pengurusan dokumen kemigirasian.
“Tahun 2018 ini, saya tidak mau dengar pungutan-pungutan liar atau jalur khusus dalam pengurusan dokumen keimigrasian,” ujar Yasonna saat memberi sambutan di Hari Bhakti Imigrasi di Lapangan Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (26/1/2018).
Yasonna juga menekankan pentingnya inovasi dalam pelayanan imigrasi. Dia sempat menyinggung ada beberapa orang yang tak bertanggung jawab dan mengganggu pelayanan paspor online.
“Kita sudah melakukan terobosan-terobosan melalui pendaftaran online meskipun ada beberapa hal yang menjadi penghalang karena ada ada yang tidak bertanggungjawab. Tapi ini tidak boleh menjadikan surut untuk melakukan inovasi, untuk terus memberikan inovasi baru dalam rangka pelayanan kepada publik,” tuturnya.
Yasonna juga meminta pegawai di Ditjen Imigrasi untuk bisa berpikir out of the box. Dia berharap Ditjen Imigrasi meninggalkan cara berpikir yang kolot.
“Cobalah berpikir out of the box dengan tetap mengedepankan nilai-nilai integritas dan akuntabilitas. Mengapa saya katakan hal tersebut, karena kita terkadang lupa bahwa seorang ASN, maka tugas kita adalah melayani masyarakat. Ingat saudara adalah pelayan masyarakat bukan untuk dilayani masyarakat,” tuturnya. Pernyataan ini disampai kementrian Hukum dan Haksasi Manusia serta Dirjen Imigrasi Rony F Sompie. ( Sri )