Jumlah Impor Sedikit, Tidak Pengaruhi Harga Beras
Jakarta – Pada Diskusi Publik CERDAS (Cerita Dibalik Asumsi dan Solusi) dengan tema “Silang Kebijakan, Kemendag Impor Beras, Kementan Bilang Tidak Perlu”, pada Senin (12/2), yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI), Redaksi Sinar Pagi Baru, dan Redaksi citypost, menemukan satu asumsi dan kejelasan bahwa jumlah impor beras yang akan dilakukan pemerintah sebanyak 500 ribu ton adalah jumlah yang sangat sedikit dan sangat tidak mungkin mempengaruhi naik-turunnya harga beras di pasaran, sehingga tidak perlu dikwatirkan. Hal ini disampaikan oleh Kasubdit Hasil Pertanian dan Peternakan, Kementerian Perdagangan Tirta Karma Senjaya dihadapan para wartawan.
Ia menjelaskan, bahwa jumlah yang dimpor tersebut sudah dilakukan kajian-kajian dan analisis yang akurat. Sehingga jumlah beras impor dari Thailand dan Vietnam itu tidak akan mempengaruhi harga pasar beras yang ada, apalagi sampai merugikan para petani, ujarnya sembari memberikan ilustrasi beras itu hanya akan habis dalam waktu kurang lebih 5 hari jika dikonsumsi seluruh masyarakat di negara kita.
Sedangkan, lanjut Tirta, impor dilakukan untuk “sedia payung sebelum hujan” pencegahan akan datangnya perubahan iklim dunia El Nino dan El Nina yang dapat menimbulkan bencana alam di negara kita seperti kekeringan, banjir, longsor dan sebagainya pada masa panen tahun ini. Fenomena alam ini berdasarkan pengamatan para pakar meteorologi dan geofisika, jelasnya.
Turut hadir dalam acara diskusi CERDAS adalah Susno Duadji sebagai keynotespeech, DR. Rohani Budi Pribadin sebagai moderator, Prof. Bomer Pasaribu, dan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa dari Badan Pusat Statistik Yunita Rusanti, M.Stat, Sekjen DPP PWRI Zulfikar Taher. Sangat disayangkan delegasi dari Kementerian Pertanian yang diundang tidak datang. (greg/AH)