Perlu Perbaikan, Jembatan Penghubung Desa Sungai Kupah Rusak Parah
Kubu Raya – Jembatan yang menghubungkan 2 Desa Antara lain Desa Sungai Kupah Menuju Desa Jeruju Besar Kecamatan Kakap kabupaten Kubu Raya sudah bertahun-tahun rusak Parah.
Geladak Kayu jembatan yang dibangun Puluhan tahun ini memiliki panjang 50 meter dengan Lebar 3 Meter banyak Berlobang di sejumlah bagian dan butuh Perbaikan Yang cukup Serius Guna Memperlancar Akses Perekonomian Di 2 Desa Tersebut.
“Pijakan kayu juga banyak yang copot di beberapa tempat. Warga harus ekstra hati-hati setiap kali melintasi jembatan sepanjang Kurang lebih 50 Meter dan lebar 3 meter tersebut “,Ujar Jamaludin warga Jl.Jeruju Kecil Desa Sungai Kupah Kepada wartawan.
” Tidak hanya masyarakat Jl.Jeruju Kecil Yang melintasi jembatan ini, bahkan anak anak Sekolah asal Desa Sungai Kupah, Desa tiap pagi dan siang juga melintasi Jembatan Ini untuk Menuju ke sekolahan Mereka yang ada di Desa Sungai Kupah maupun di Desa Jeruju Besar tambah Jamaludin.
“Rusaknya sudah lama, selama kurang lebih 3 tahun ini kerusakan semakin parah dan warga juga sering menggantikan gladak kayu tersebut dengan tambal sulam dan dengan kayu seadanya, sering juga mas, kita usulkan melalui Musrenbang Desa dan kecamatan tapi usulan tersebut tidak pernah ada kejelasan dari Dinas Terkait, terang warga.
Melalui Media Ini warga Berharap Agar Keluhan Dari Warga Masyarakat Jl.Jeruju Kecil Desa Sungai Kupah yang sering ia teriakan saat ada Rapat Desa tentang Jembatan tersebut bisa segera ada tinjauan dan bisa segera dibangun.
”Harapan Saya Mudah mudahan Segera terealisasi pembangunan jembatan tersebut karena mengingat jembatan tersebut akses terpenting untuk Perkembangan Perekonomian Di jl.Jeruju Kecil pada umumnya Desa Kami” pungkas Jamaludin Berharap.
Senada dengan Kondisi Jembatan Tersebut Menurut Salah satu warga saat melintas di jembatan tersebut, H.Halijah warga yang setiap hari melintasi jembatan harus ekstra hati-hati. Jika ada yang hendak melintasi naik sepeda motor, harus bergantian.
Ia Juga mengatakan, beberapa bagian sudah pernah diperbaiki warga secara mandiri. Seperti gladak jembatan yang berlubang ditambal dengan kayu seadanya, namun, perbaikan itu tidak bertahan lama.
“Padahal jembatan ini setiap harinya banyak dilewati warga bahkan anak sekolah, Saya juga setiap hari melewatinya karena harus Ke pasar menjual hasil perkebunan saya, Pungkasnya.(Ismail)