Ketua Tim Ahli Makalah Sigit ke DPR, Wahyu Widada Kabareskrim Polri?
BN – GERBONG di tubuh Polri akan bergerak setelah DPR menetapkan Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri Kmis, (21/1). Maka yang kemudian jadi pertanyaan publik siapa figur yang bakal menduduki jabatan prestisius (Kabareskrim) yang ditinggalkan Listyo Sigit .
Pertanyaan ini sebenarnya sudah mudah ditebak. Petunjuk ke arah itu telah terjawab ketika sejumlah jenderal datang menyerahkan makalah Fit and Propper Test ke DPR-RI, Selasa (19/1). Siapakah nama yang paling pantas menjadi Kabareskrim?
Beliau adalah lrjen Pol Wahyu Widada, Ketua Tim Ahli penyusun makalah Listyo Sigit Prabowo, yang berisi visi misi tentang program-program unggulan Listyo Sigit ketika mengikuti Fit and Propper Test di Komisi lll (Hukum) di DPR-Rl. Makalah berjudul “Transformasi Menuju Polri yang Presisi” ini telah diterima dengan baik, semua fraksi di DPR.
Bahkan, salah satu anggota DPR-Rl, Syarifuddin Suding, mengapresiasi makalah itu karena sarat makna intelektual dan filosofis. “Saya sudah berkali-kali mengikuti Fit and Propper Test calon Kapolri, baru makalah ini yang saya lihat sangat baik, ” ujar Suding.
Siapa sebenarnya Irjen Pol Wahyu Widada dan kiprahnya di lingkup Polri. Wahyu, yang saat ini menjabat Kapolda Provinsi Aceh, bukan perwira tinggi biasa. Ia adalah lulusan terbaik Akpol 1991 seangkatan dengan Sigit. Kiprahnya di Kepolisian RI sarat dengan prestasi. Wahyu yang pernah menjadi penerbang di Polairud, banyak bertugas di jajaran Polda Metro Jaya. Sebelum memimpin kepolisian di provinsi yang dijuluki Serambi Mekah, ia bertugas sebagai Kapolda Gorontalo.
Wahyu yang lahir di Sleman Yogyakarta 11 September 1961, sejak kecil sudah bercita-cita menjadi penerbang TNI-AU, karena seringnya melihat pesawat di Bandara Adisutjipto. Selepas SMA ia kemudian mendaftar ke Akabri Udara. Tapi setelah tes psikologi ia ditempatkan di Akpol.
“Padahal cita cita saya sejak kecil ingin menjadi penerbang pesawat tempur TNI-AU, ” ceritanya beberapa tahun silam. Mungkin, untuk mewujudkan cita-cita yang tidak kesampaian ia sempat menjadi penerbang di Polri.
Saat berpangkat Kompol, Wahyu pernah menjadi Kapolsek Pademangan Polres Jakarta Utara yang termasuk daerah rawan kasus-kasus kriminal jalanan (street crime). Setelah itu, ia mengikuti pendidikan Sespimmen dan kembali menempati rangking 1. Beberapa tahun sesudahnya, Wahyu yang berlatar belakang pendidikan reserse, menjadi Kapolres Tangerang Kota lalu dipromosi menjadi Direktur Kriminal Khusus Polda Banten.
Seusai mengikuti pendidikan Sespimti, Wahyu ditempatkan di SSDM Polri. Berkat prestasinya ia kemudian dipromosi menjabat Karo Dalpers dengan pangkat bintang satu. Ia bersama Sigit, adalah yang pertama menyandang bintang di antara lulusan Akpol 1991. Tapi, yang pertama menjabat Kapolda adalah Listyo Sigit Prabowo.
Rekan-rekan mereka yang berprestasi dan cukup dikenal publik lrjen Fadil lmran, Kapolda Metro Jaya, lrjen Mohammad lqbal Kapolda NTB dan lrjen Merdisyam. Selain itu, ada Brigjen Pol Khrisna Murti, mantan Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang kini menjabat Karo Misiter Divisi Hubungan lnternasional Polri juga Kadiv Humas Polri lrjen Pol R. Prabowo Argo Yuwono.
Jika Wahyu Widada, menjadi orang nomor 1 di jajaran Bareskrim Polri, ia pasti tidak akan menghadapi kendala berarti, karena ada tiga direktur di jajaran Bareskrim Polri saat ini dijabat tiga rekannya satu angkatan Yon Bhara Daksa. Mereka, Direktor Tindak Pidana Umum Brigjen Pol Andi Rian Djayadi, Direktur Tindak Pidana Tertentu Brigjen Pol Syahar Diantono, Direktur Tindak Pidana Narkoba, Krisno H. Siregar. Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Helmy Santika, bahkan junior lulusan Akpol 1993. Hanya Direktur Tindak Pidana Korupsi Brigjen Pol Djoko Purwanto yang senior lulusan Akpol 1989.
Jadi disiapkannya Wahyu Widada, oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo memimpin Bareskrim Polri pasti sudah diperhitungkan secara matang. Sebab, Bareskrim Polri adalah ujung tombak penegakkan hukum di Indonesia. Terutama dalam menghadapi tantangan kejahatan konvensional, trans nasional seperti ciber crime, terorisme dan narkoba termasuk intoleransi yang marak. Selain itu, menghadapi situasi ekonomi yang sulit di masa pandemi. Jika Wahyu Widada, benar ditunjuk sebagai Kabareskrim, ia menjadi orang kedua lulusan Akpol 1991 yang menyandang pangkat bintang tiga setelah Sigit.
Sederet nama lulusan Akpol 1991 yang sudah menyandang pangkat bintang, di antaranya, Brigjen Pol Hendro Pandowo, Brigjen Pol Mardiyono, Brigjen Pol Dadang Rahardja, Brigjen Pol Nugroho Slamet Wibowo, Brigjen Pol Kumbul Kusdwijanto Sudjadi, Brigjen Pol Edi Mardianto, Brigjen Pol Bahagia Dachi, Brigjen Pol Sulistyo Pujo Hartono, Brigjen Tantan Sulistyana, Brigjen Pol Erwin Zadma, Brigjen Pol I Wayan Sugiri, Brigjen Pol Reza Celvian Gumay, Brigjen Pol Rusdi Hartono yang kini menjabat Karo Penmas Divisi Humas Humas Polri. ( red )