Empat Usulan Bappenas dalam G20 Development Working Group (DWG) Tahun 2022
BN – The Group of Twenty atau (G20) merupakan forum internasional yang terdiri dari 19 negara dan 1 organisasi internasional yaitu Europe Union (EU). Forum ini pertama kali diadakan pada tahun 1999, awalnya hanya pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral untuk membahas respon krisis keuangan Asia tahun 1997-1998. Selanjutnya, pada tahun 2008, forum ini ditingkatkan pada level pemimpin/kepala negara-negara G20 untuk merespon krisis finansial tahun 2008.
Pada tahun 2022 mendatang, Pemerintah Indonesia secara resmi akan menjadi Ketua/Presidensi G20 sekaligus menjadi tuan rumah bagi pertemuan kepala negara G20 dalam Konferensi Tingkat Tinggi/KTT G20. Persiapan Presidensi G20 Indonesia dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku koordinator _Sherpa Track_ G20, serta Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia selaku koordinator _Finance Track_ G20.
_Sherpa Track_ terdiri dari sekitar 13 Kementerian/Lembaga terkait yang menjadi focal point dalam 12 _working group_ G20, dimana salah satunya Kementerian PPN/Bappenas sebagai _focal point_ Pemerintah Indonesia dalam _Development Working Group_ (DWG) G20. Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022 mendatang akan mengambil tema besar dengan tiga kata kunci, yaitu: _Resilience_, _Inclusive_, dan _Sustainability_.
Sebagai _focal point_ Pemerintah RI dalam G20 _Development Working Group_ (DWG), Kementerian PPN/Bappenas akan menjadi _Chair_ pada forum DWG tersebut dan memiliki kewenangan untuk menentukan isu prioritas pembangunan yang akan dibahas dalam working group selama Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.
Berdasarkan hasil kajian sementara yang telah dilakukan pada tahun 2020, setelah melakukan konsolidasi internal Bappenas, serta koordinasi dengan chair G20 DWG Presidensi tahun ini dan sebelumnya (Italia dan Saudi Arabia), terdapat 4 nilai utama yang dapat dipenuhi di dalam isu prioritas DWG, antara lain: (1) Transformasi ekonomi; (2) Pembangunan inklusif dan berkelanjutan (SDGs); (3) Ketahanan atau _resilience_;, dan (4) Multilateralisme.
Selain hal tersebut, Bappenas menyampaikan 4 usulan untuk rekomendasi agenda prioritas. Agenda merupakan turunan dari dimensi Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Hidup yang mendukung pencapaian SDGs diintregasikan dengan 4 nilai di atas, yaitu: (1) Optimasi sumber daya ekonomi untuk SDGs pembiayaan inovatif; (2) Peningkatan daya saing dan ketahanan negara; (3) Pembiayaan pembangunan inovatif;, dan (4) Kolaborasi _multi-stakeholders_.
Semoga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang akan diselenggarakan pada tahun 2022 mendatang di Indonesia dapat meningkatkan kerjasama dan solidaritas Internasional dalam memerangi Covid-19 dan meningkatkan pemulihan ekonomi. ( red )