Jembatan Garuda dan Penghormatan Perjuangan Sultan Hamid II

Jembatan Garuda dan Penghormatan Perjuangan Sultan Hamid II

BN – Di Tahun 2024 paling lambat pertengahan tahun tersebut kita Pontianak bakal memiliki jembatan baru yang megah dan multi fungsi, jembatan ini melewati aliran Sungai Kapuas yang diinisiasi PT Kapuas Berkah Illahi. Perusahaan bekerja sama dengan kontraktor China State Construction Overseas Development Shanghai. Sesuai kesepakatan jembatan ini dinamai Jembatan Garuda. Penamaan tersebut mengingat sang perancang Lambang Negara adalah berasal dari anak bangsa yang berjasa merancang lambang negara Republik Indonesia, Sultan Hamid II yang sudah dapat pengakuan dari negara, ini juga sebagai apresiasi perjuangan anak anak bangsa dari Kalimantan Barat.

Pembangunan jembatan yang dilakukan pihak China ini ditargetkan bisa selesai di tahun 2024. Direktur Utama Kapuas Berkah Illahi Karsono menyebutkan, jembatan ini ditargetkan akan melakukan ground breaking di bulan Maret 2023 mendatang. Pihaknya sampai saat ini masih menunggu rekomendasi Kementerian PUPR untuk melakukan pembangunan, yang sedang berproses dalam waktu dekat.

Apabila semua sesuai rencana, bila bulan Maret ground breaking bisa dilakukan, pihaknya akan melakukan pembangunan jembatan selama 14 bulan. Ketika dihubungi BrantasNews Jakarta, beliau menyatakan
“Kalau Maret sudah bisa ground breaking mungkin pertengahan 2024, bulan Juni, bisa selesai pembangunannya,” kata Karsono ditemui di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2023) dan via cal dari berantasnews kalbar, 1 Februari 2023.

Patut disadari bersama keberadaan jembatan Jadi ‘Jalan Pintas’ lebih lanjut Karsono menjelaskan jembatan ini dibuat untuk mengatasi masalah kemacetan dan waktu tempuh yang sangat lama dari pusat kota Pontianak ke kawasan utara, pada waktu sisi, tetapi juga pada sisi lain menjadi destinasi penumpang pariwisata dan mengembangkan kawasan Pontianak Utara, timur dan Tengah, sehingga jembatan dengan bentang 700 meter ini bakal menghubungkan Jalan Bardan dan Siantan di kedua sisinya.
Menurutnya, jembatan ini akan memangkas banyak waktu tempuh bagi masyarakat di Pontianak. Masyarakat diperkirakan cuma butuh waktu 5-15 menit saja untuk mencapai kawasan utara Pontianak dengan jembatan ini.

Investor China Garap Jembatan di RI Nilainya Rp 1 T, Ini Lokasinya Dia menjelaskan selama ini waktu tempuh sangat lama karena mesti menggunakan kapal ferry. Butuh waktu 1-2 jam untuk bergantian naik kapal ferry, padahal jarak sungai yang diseberangi cuma ratusan meter saja.

“Kami rasa banyak keuntungan sekali didapatkan. Dengan jembatan ini 5 menit 15 menit aja sudah sampai. Sekarang kan kondisinya parah, bisa sampai 1-2 jam karena ini pakai ferry padahal jaraknya ratusan meter saja,” ungkap Karsono.

Karsono menambahkan bila tidak ingin kapal ferry solusinya harus melewati jalan memutar yang jaraknya cukup jauh. “Kalau mau keliling, itu harus memutar jalan masuk kabupaten sebelah, kurang lebih 10-15 km bisa 1-2 jam apalagi kalau macet,” sebutnya.

Senada dengan Karsono, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, bahwa jembatan ini sangat dibutuhkan untuk menunjang aksesibilitas pusat kota Pontianak menuju kawasan utara. Selama ini mobilitas masih mengandalkan kapal ferry yang memakan waktu lama.

“Jadi ini perlu ada aksesibilitas penghubung wilayah. Pontianak ini kan dibelah Sungai Kapuas, jadi mobilitas percepatan akses dari pusat kota ke utara perlu jembatan. Selama ini terhubung dengan ferry saja dan itu lama sekali,” ungkap Edi di tempat yang sama.

“Kita berencana sesuai tata ruang wilayah kota adalah jembatan. Kita perlu ada investasi. Makanya ini ada yang berminat ini akan disebut Jembatan Garuda,” ujarnya.

Sebagai informasi, penamaan Jembatan Garuda sendiri dilakukan sebagai penghormatan kepada tokoh pahlawan Pontianak Sultan Hamid II yang merancang lambang Garuda sebagai lambang negara Indonesia. Nanti menyusul musium mini Sultan Hamid II yang direncanakan pada ujung cabang dua sungai Kapuas dan Landak sehingga akan terlihat dari atas jembatan yang akan terhubung dengan kawasan menuju komplek Istana Kadriah dan pengembangan tepian sungai Kapuas. ( TF)

CATEGORIES
TAGS
Share This