Vaksin Palsu Menggunakan Botol Bekas
Jakarta(BerantasNews)-Bareskrim Mabes Polri belum melihat adanya vaksin digunakan pakai botol baru, berdasarkan data penyelidikan. Botol yang digunakan dengan menggunkan botol bekas. Indikasi ini stelah mabes Polri menyita sejumlah barang yang telah didistribusikan ke rumah sakit atas pernyataan para tersangka. Vaksin palsu ini dikemas dalam botol-botol bekas yang dikumpulkan para pelaku dari rumah sakit.
“Ya, terutama untuk botol bekas. Ini mereka kumpulkan dari rumah sakit, kita belum melihat dengan botol yang baru” kata Kabareskrim Komjen Pol Ari Dono di dampingi oleh Wakabareskrim Irjen Pol Antam Novambar
Agung belum dapat memastikan apakah ada atau tidak oknum rumah sakit yang bermain dalam kasus vaksin palsu ini. “Kami lihat nanti seperti apa, apakah tukang sampahnya atau siapa. Kami lihat nanti,” ujar Agung.
Menurut Agung, hasil laboratorium juga belum menyimpulkan kandungan dari vaksin palsu tersebut. Namun demikian, kata Agung, ada beberapa cara membedakan vaksi palsu dengan vaksin asli.
“Mungkin dilihat dari tubenya ya. Rubber tubenya itu (penutup karetnya itu) nampak warnanya lebih suram dari yang asli. Kemudian bentuknya juga tidak rapi,” ujar Agung.
Jadi dari kemasan bisa diketahui? “Iya, bisa,” jawabnya.
Polisi telah menangkap 15 orang dalam kasus vaksin palsu. Antara lain mereka ditangkap di Jakarta, Bekasi, Tangsel, dan Semarang. Mereka berperan sebagai produsen, distributor, dan pembuat/pencetak label dan logo vaksin. Namun Bareskrim masih keberatan untuk membuka nama-nama rumahsakit yang pernah didistribusikan vaksin oleh para pelaku. (Sri S)