Milad GPII Ke-71 : “Membela Agama dan Negara – Islam Yes NKRI Yes”
BN, Jakarta – Memasuki usianya ke 71 tahun, Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) menggelar milad dengan tema, “Membela Agama dan Negara – Islam Yes NKRI Yes” di Kantor GPII, Menteng Raya 58, Jakarta Pusat (02/10/16).
Resepsi dihadiri oleh Perwakilan Kapolri, Anggota DPR-RI, Pimpinan Pusat Organisasi Mahasiswa dan Pelajar Nasional, Pimpinan Gerakan Bela Negara dan tokoh-tokoh Aktivis Nasional lainnya. Panitia juga mengundang anak-anak Yatim sebagai penerima santunan dalam Sesi GPII Berbagi yang sudah menjadi agenda rutin setiap Milad.
Kombes Solihin yang mewakili Kapolri dalam Orasi Kabangsaannya menyoroti tentang masalah intoleransi yang marak terjadi akhir-akhir ini.
“Gesekan horisontal yang dipicu isu intoleransi sangat mudah dan marak terjadi akhir-akhir ini, maka dari itu GPII sebagai salah satu Organisasi Pemuda yang bersifat keagamaan memiliki peran dan posisi strategis sebagai mitra pemerintah dan aparat untuk mencari dan mewujudkan solusi dari permasalahan intoleransi ini,” ungkap Kombes Sholihin.
Sementara Chaerudin Amin, selaku Mantan Ketua Umum GPI yang saat ini menjabat sebagai Angota DPR RI Komisi II, dalam orasinya mengingatkan para kader GPII untuk tetap menjaga konsistensi dalam mempertahankan ideologi dan mewaspadai lahirnya kembali Komunisme dan PKI.
“PKI kita tolak bukan karena beda keyakinan, melainkan karena PKI menolak dan membahayakan pluralitas serta telah terbukti dengan amat jelas pengkhianatannya terhadap bangsa dan negara,” jelasnya.
Karman BM, Ketua Umum GPII dalam puncak Resepsi Milad, senada dengan Tokoh Aktivis Senior, Jumhur Hidayat, mendorong seluruh Kader Pemuda Muslim untuk terus berjuang melawan Invasi Ekonomi China yang saat ini telah menguasai negara dan meminggirkan peran dan posisi kaum pribumi.
Karman BM, juga menganggap bahwa milad GPII merupakan momentum peringatan atas perjuangan pendiri GPII dalam mengawal proses kemerdekaan agama dan negara dari tangan para penjajah.
“Acara puncak milad GPII ke-71 ini, bukanlah acara serimonial sebagai ajang yang nyaris tak bermakna, namun bertujuan untuk menangkap hikmah guna direnungi, dan dihayati sepenuh hati, bahwa jejak hayat perjuangan para pendahulu adalah sebuah keharusan untuk disadari guna melanjutkan dan mempertahankan misi perjuangan” tegas Karman BM.
Dalam sambutannya, Karman juga menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk membangun solidaritas sosial antar kelompok, serta meningkatkan pemahaman tentang kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Sebagai kader bangsa kita harus lebih menguatkan pemahaman kebangsaan kita, dan membangun jaringan jaringan sinergi serta solidaritas dengan elemen bangsa lainnya.”
“Solidaritas sosial kita tekankan, kita turut membangun persaudaraan kebangsaan kita, kalau tidak demikian, maka GPII kita akan tinggal nama dan NKRI kita akan hancur,” tutup Ketua GPII Karman BM. (Elwan)