BTN Wujudkan Program Pembangunan Perumahan Bersubsidi
berantasnews Jakarta.
Bank BTN menyelenggarakan kegiatan Seminar BTN Outlook Ekonomi, Perbankan dan Properti 2016 dalam rangka HUT KPR BTN ke-39 dengan tema “Mewujudkan Impian Bisnis Hunian”, yang berlangsung di Grand Ballroom Kempinski Hotel Indonesia, Kamis (10/12). Hadir pada kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Taufik Widjoyono, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitourus, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan Kementerian BUMN Gatot Trihargo, dan Dirut Bank BTN Maryono.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Dirjen Pembiayaan Perumahan Maurin Sitourus memberikan apresiasi kepada Bank BTN, atas perannya mewujudkan program pemerintah dalam bidang pembiayaan perumahan selama hampir 40 tahun terakhir semenjak diluncurkannya program pembangunan rumah bersubsidi di Indonesia.
“Kunci keberhasilan program tersebut adalah sinergitas para pelaku yang terlibat, terutama mengingat penyediaan yang dilakukan langsung oleh pemerintah hanya kurang dari 10% dari total target sebanyak sejuta rumah”, katanya.
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019, Kementerian PUPR memiliki kewajiban untuk mendorong terwujudnya target nasional di bidang perumahan, yaitu: Pertama, pembangunan rusunawa sebanyak 550.000 unit sarusun yang dilengkapi PSU pendukungnya; Kedua, pembangunan rumah khusus sebanyak 50.000 unit; Ketiga, fasilitasi bantuan stimulan pembangunan baru perumahan swadaya sebanyak 250.000 unit; Keempat, fasilitasi bantuan stimulan peningkatan kualitas perumahan swadaya sebanyak 1.500.000 unit; dan Kelima, fasilitas pembiayaan perumahan melalui skim Fasilitias Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 900.000 unit dan KPR Swadaya sebanyak 450.000 unit.
Disamping itu menurutnya, Kementerian PUPR juga mencanangkan Program Sejuta Rumah Untuk Rakyat dan telah menyusun Konsep Program Sejuta Rumah Tahun 2015, yaitu konsep untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR sebanyak 603.516 unit dan Non-MBR sebanyak 396.484 unit.
Sementara itu Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, BTN dalam sejarah pertama kali merealisasi KPR di Indonesia pada tanggal 10 Desember 1976 di kota Semarang. Sampai dengan September 2015 Bank BTN telah membiayai kredit sekitar Rp145 Triliun dan telah dimanfaatkan oleh lebih dari 3,5 juta keluarga di Indonesia. Jika rata-rata satu rumah diisi oleh 4 orang, maka kredit dari Bank BTN itu sudah dinikmati oleh sekitar 14 juta lebih keluarga
Dia mengatakan, kredit yang disalurkan Bank BTN untuk pembiayaan perumahan juga telah berdampak pada menggeliatnya sektor industri yang terkait dengan pembangunan perumahan. Industri ini akan terus tumbuh begitu pembangunan perumahan dilakukan di sebuah lokasi atau wilayah. Tumbuhnya industri tersebut secara tidak langsung mendorong sekaligus memperkuat ekonomi nasional dan ini belum disadari betul oleh semua pihak bahwa ternyata pembiayaan perumahan itu telah membuat sektor industri terkait tahan banting terhadap kondisi ekonomi 2015.
Pada 2015 dengan kondisi ekonomi yang tidak kondusif telah membuat ketidakseimbangan antara suppy dan demand di bidang kebutuhan rumah yang terus tumbuh di dalam negeri. Namun, dia optimistis jika dengan kondisi pelemahan ekonomi tahun 2015 antara supply dan demand tidak seimbang dan kinerja BTN tumbuh diatas rata-rata industri, maka dengan membaiknya ekonomi 2016 akan mendorong keseimbangan antara supply dan demand, yang akan mendongkrak kembali kinerja Bank BTN lebih baik lagi.
Disela-sela acara tersebut, dilaksanakan pula Penandatangan Memorandum Of Undertanding (MOU) dibidang Pembinaan dan Pembiayaan Perumahan antara Kementerian PUPR yang diwakili Sekjen Kementerian PUPR Taufik Widjoyono dengan Bank BTN yang diwakili Dirut Bank BTN Maryono. MOU ini dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya manusia aparatur pemerintah dibidang perumahan maka diperlukan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis dibidang pembiayaan perumahan melalui bantuan dari Bank BTN yang memiliki pengalaman panjang pembiayaan perumahan.
Acara juga diisi dengan Diskusi Panel yang menghadirkan Member of Executive Management HDFC Conrad D’Shouza dengan materi “Mortage Best Practice Across The World”, Presiden Direktur Center For Banking Crisis (CBC) Ahmad Deni Daruri dengan meteri Peta Kekuatan Bank Dalam Pendanaan Perumahan”, dan Pakar Ekonomi Anton Hendranata dengan materi “Prospek Ekonomi 2016 dan Dampaknya Terhadap Industri Properti”. (PU/B-02)