Presiden RI Menerima Cinderamata Badik Kerajaan Masa Raja Bone II dari Kapolda Sulsel
Makasar – Presiden Joko Widodo, didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, melakukan peresmian pengoperasian Pelabuhan Perikanan Untia Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/11/2016).
Sebelumnya, rombongan Presiden disambut oleh Kapolda Sulawesi Selatan dan unsur Forkompinda Sulsel di bandara.
Selain memimpin pengamanan dan mendampingi rombongan, di sela acara, Kapolda Sulsel Irjen Pol DR Anton Charliyan MPKN, sempat memberikan cinderamata pada Presiden Joko Widodo.
Yang menarik, cinderamata yang diberikan adalah benda yang memiliki nilai sejarah tinggi. Yaitu, sebuah badik kerajaan pada masa Raja Bone ke-II.
Istimewanya lagi, badik ini dibuat oleh Empu ternama.pada masa itu. Yaitu, Empu Laummasa Petta Panre Besie.
Presiden Joko Widodo terlihat begitu serius memperhatikan benda bersejarah ini.
Sementara itu, dalam kunjungannya ke Pelabuhan Untia, Presiden menyampaikan bahwa pelabuhan ini merupakan solusi untuk meningkatkan produksi perikanan Sulawesi Selatan, khususnya di Makassar.
“Karena lokasinya sangat strategis di kawasan Industri Makasar (KIMAH) dan dekat dengan Pelabuhan Umum untuk ekspor. Perlu diingat bahwa target ekspor Sulawesi Selatan sangat besar, 10 persen dari sasaran ekspor nasional,” kata Presiden dalam sambutannya.
Dalam rilis Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin disebutkan, bahwa pengembangan Pelabuhan Untia diharapkan menjadi sentra produksi perikanan yang terhubungkan dengan pelabuhan perikanan lainnya di kawasan Sulawesi Selatan.
Antara lain: Pelabuhan Perikanan (PP) Cempae, PP Maccinibajji, PP Kalibone, PP Potere, PP Beba, PP Labuang, PP Barombong, PP Boddia, PP Lonrae, PP Birea, PP Bentenge, PP Kajang, PP Tongke-tongke dan PP Lappa.
“Oleh sebab itu ini akan menjadi pengembangan yang baik bagi produski perikanan kita,” kata Presiden.