Antisipasi Penyebaran Corona, GAMKI DKI Jakarta Serukan Perlindungan Warga Negara Semesta

Antisipasi Penyebaran Corona, GAMKI DKI Jakarta Serukan Perlindungan Warga Negara Semesta

Jakarta – Terungkapnya dua warga Depok, Jawa Barat yang terkena virus Corona, harus disikapi serius oleh Pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia diminta segera melakukan perlindungan semesta warga Indonesia.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia Provinsi DKI Jakarta (DPD GAMKI DKI Jakarta) Jhon Roy P Siregar menyikapi berbagai kecemasan warga Jakarta setelah viralnya informasi pengidap Virus Corona itu.

Perlindungan Warga Negara Semesta yang dimaksud, berupa seruan dan juga informasi yang menyeluruh kepada seluruh Warga Negara Indonesia.

“Sejak terungkapnya bahaya virus Corona dari Wuhan, Cina itu, beberapa Negara maju, seperti Amerika dan Prancis sudah jauh-jauh hari memperingatkan warga negaranya agar tidak bersentuhan dengan Wuhan dan penyebaran virus yang mematikan itu. Nah, kini, hal yang sama harus dilakukan Pemerintah Indonesia,” tutur Jhon Roy P Siregar, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (02/03/20220).

Siregar menyampaikan, informasi yang diungkap Presiden Joko Widodo yang menyampaikan dua warga Depok, Jawa Barat positif kena virus Corona, sontak publik menjadi sangat was-was. Terutama kaum ibu, yang anak-anak mereka banyak bersentuhan dengan sekolah-sekolah yang dikelola oleh etnis keturunan China di Indonesia.

“Nampaknya kaum ibu dan anak-anak sangat rentan kena virus Corona di Indonesia. Tadi ada ibu-ibu mengeluhkan kecemasannya karena anak-anaknya bersekolah di sekolah yang banyak keturunan Tionghoanya. Ini bukan SARA, namun untuk mencegah saja,” tuturnya.

Selain sekolah-sekolah yang perlu segera mendapat perlindungan dari penyebaran virus Corona, Jhon Roy P Siregar juga meminta pemerintah, dari pusat hingga daerah, segera melakukan upaya perlindungan terhadap warga Negara Indonesia yang banyak berkecimpung di mal-mal, pusat-pusat perbelanjaan, pasar-pasar, rumah sakit-rumah sakit, pusat-pusat bisnis, termasuk tempat-tempat wisata dan kafe-kafe.

Soalnya, lanjut mantan aktivis Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) ini, lokasi-lokasi itu sangat rentan menjadi lokasi penyebaran virus korona. Di Jakarta sendiri, lokasi-lokasi seperti itu sangat banyak.

“Seperti yang Ibu di Depok itu, kabarnya terkena virus korona karena sedang dansa-dansi di sebuah klub dansa, atau sedang latihan dansa,” ujarnya.

Penyebaran virus Corona yang mematikan itu sangat cepat. Hanya lewat persentuhan tidak langsung, atau hanya karena bicara dengan pengidap saja bisa kena ketularan.

Langkah-langkah antisipatif dan warning besar-besaran harus dilakukan oleh pemerintah terhadap penyebaran virus Corona ini.

“Negara melalaui pemerintahnya wajib melindungi seluruh warga negaranya dari serangan apapun yang membahayakan. Termasuk serangan virus korona, yang terimpor dari Wuhan, China itu,” ujar Jhon Roy P Siregar.

Selain itu, pusat-pusat pengecekan hingga ke tingkat Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) mesti digalakkan.

“Sebab, baru beberapa jam saja diumumkan adanya warga kena virus Corona, sudah langsung menyebabkan reaksi berlebihan. Ada yang ingin memborong masker penutup mulut, memborong makanan dari pusat-pusat perbelanjaan dan lain sebagainya. Kepanikan seperti ini harus segera diantisipasi,” jelas Siregar.

Kondisi panik dan darurat yang mendadak tercipta itu, jangan sampai disalahgunakan oleh para bajingan yang hendak bermain bisnis kotor. Keresahan sosial ini harus segera diantisipasi.

“Caranya, Pemerintah segera mengumumkan perlindungan warga Negara semesta, dan melakukan langkah-langkah antisipatif,” tuturnya.

Selain itu, menurut Siregar, perlu juga para pejabat untuk turun ke bawah memastikan kondisi sebenarnya. Jikalau dulu, Presiden Joko Widodo aktif melakukan blusukan ke warga-warga, maka Siregar menyarankan hal yang sama dilakukan.

“Tujuannya adalah membuat adem suasana kebathinan warga Negara. Menghindari kepanikan. Sebab, jika masyarakat melihat pemimpinnya turun, maka tidak ada kecemasan,” sarannya.

Dia berharap, pemerintah tidak mengulur-ulur situasi. Sebab, akan terlambat jika tak segera bertindak.

“Belajarlah dari Negara-negara maju, yang sudah sejak jauh-jauh hari membuat langkah-langkah antisipatif. Seperti mengeluarkan travel warning. Dan menghentikan pasokan buruh kasar yang tak steril dari negeri Tirai Bambu itu,” ujarnya.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan, penyakit yang dialami pasien penderita virus Corona (Covid-19) dapat sembuh dengan sendirinya. Demikian disampaikan Terawan kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

“Harus diingat ini penyakit self limited disease, penyakit yang bisa sembuh sendiri. Sama seperti virus lain,” katanya.

Menurut dia, kesembuhan itu memungkinkan jika tubuh seseorang memiliki imunitas yang baik. Oleh karena itu, Terawan selalu mengingatkan kepada semua pihak agar menjaga imunitas tubuh.

“Dari awal Gerakan Masyarakat Hidup Sehat itu terus kita gaungkan. Germas sudah digaungkan di mana-mana dan menjadi domain kita. Mudah-mudahan teman-teman wartawan juga ikut jangan sampai asik mencari berita kemudian lupa menjaga kesehatan dan imunitas,” katanya.

Tadi pagi, Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi ada dua orang terjangkit Covid-19 di Tanah Air.

“Sudah ditemukan, ternyata orang yang telah terkena virus corona ini berhubungan dengan dua orang, seorang ibu yang umurnya 64 tahun dan putrinya yang berumur 31 tahun. Dicek oleh tim kita, pada posisi yang ternyata pada posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menteri Kesehatan bahwa ibu ini dan putrinya positif corona,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020) pagi. ( red )

CATEGORIES
TAGS
Share This