Bendot Pimpin Geng Motor TPT
berantasnews, Jakarta.
Geng motor ‘Tongkrongan Penuh Tawa’ (TPT) dibawah pimpinan Ardhi Okta alias Bendot (21) dibekuk polisi. Pria bertato ini menguji nyali calon anggota baru gengnya dengan cara membegal motor.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso mengatakan Bendot menjadi pemimpin geng motor karena faktor usia lebih pengalaman dibanding anggota geng lainnya dan pernah menjadi tahanan polisi selama 9 bulan.
“Kelompok ini pelakunya ada 9 orang, tetapi 6 orang di antaranya masih di bawah umur rata-rata berusia 13 tahun. Kecuai geng motor TPT tersangka Bendot,” kata Kasubdit AKBP Eko Hadi Santoso kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (12/1).
Menurut Eko, tersangka Bendot disegani oleh anggotanya karena punya ‘pengalaman’ dalam dunia begal. “Mungkin juga ditakuti karena punya tato,” ujar Eko.
Tersangka Bendot memiliki 6 anggota geng motor yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Geng pimpinan Bendot yang bermarkas di Jl Mahoni, Koja, Jakarta Utara.
“Kalau mau masuk geng motor TPT wajib mengikuti persyaratan uji nyali dengan membegal motor, bukan mencuri,” jelasnya.
Dalam geng motor tersebut, Bendot punya peran aktif sebagai pelaku pencurian dan juga yang menjual motor hasil curian kepada penadah. Modusnya memepet korban yang juga berusia di bawah umur lalu dengan ancaman senjata tajam, kemudian korban disuruh turun dan dirampas motornya.
“Mereka membekali diri dengan senjata tajam berupa gir yang diruncingkan dan pisau,” paparnya.
Selanjutnya, Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan bahwa anak dibawah umur tetap diproses secara hukum, namun para tersangka tidak ditahan.
“Kami akan berkoordinasi dengan Bapas dan para orangtua, kemungkinan juga kita lakukan diversi hukum apakah kasusnya diselesaikan di pengadilan atau di luar pengadilan,” ujar Arsya. (BN-05)