Biarpun Hujan Mengguyur Festival Bela Diri Dunia di Purwakarta Tak Menjadi Hambatan
Berantasnews.com,Purwakarta – Hujan yang mengguyur kawasan wisata Situ Buleud tak menyurutkan warga yang akan menyaksikan Festival Seni Bela Diri Dunia ‘Show Performance Martial Art’ 2016 di Taman Air Mancur Sri Baduga, Sabtu 2/4.
Warga sudah mulai berkumpul dan memadati lokasi sejak sore hari. Bahkan jalanan sekitaran lokasi pun sudah mulai macet sejak siang hari karena beberapa jalan di tutup untuk keperluan tempat parkir warga.
Terpantau bukan hanya warga dari Kabupaten Purwakarta yang memenuhi lokasi, beberapa warga dari daerah lain pun terlihat datang untuk menyaksikan pertunjukan festival seni bela diri tingkat dunia pertama di Indonesia.
Mereka datang sejak siang hari dengan menggunakan kendaraan pribadi dan ada juga mereka yang datang secara rombongan dengan menggunakan bus pariwisata yang sengaja disewa.
Sambil menunggu pertunjukan dimulai pada pukul 20.00 WIB, mereka memanfaatkan waktu untuk berfoto dan membeli kuliner khas Kabupaten Purwakarta, Sate Maranggi, di Kampoeng Maranggi yang berada di pintu masuk Taman Air Mancur Sri Baduga.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, yang datang dengan berjalan kaki dari rumah dinas ke Taman Air Mancur Sri Baduga pun memilih untuk tak menggunakan jalur VIP yang sudah disediakan sebelumnya oleh pihak panitia. Dia memilih untuk menuju pintu masuk umum yang letaknya cukup jauh dari pintu VIP.
“Sudah kita gak perlu pakai pintu VIP. Beri contoh yang lain, dan kita harus hormati mereka yang sudah mengantri. Satpol PP juga gak usah ikut saya, sudah amankan saja warga,” tutur Dedi.
Sesampainya Dedi di lokasi, acara pun langsung dibuka dengan pertunjukan tari dan pencak silat dari padepokan Tari Suci yang merupakan asuhan sang bupati. Usai pembukaan, perwakilan kontingen enam negara, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, China, India, dan Brazil maju ke panggung untuk menyerahkan cindera mata pada Dedi.
Hingga pukul 20.25 WIB acara masih berlangsung dengan berbagai pertunjukan dari Masing-masing delegasi. Sementara para warga masih terus antusias untuk menonton pertunjukan dengan menyaksikan dari sekeliling Situ Buleud.