Bumdes Pasirsari Cikarang Selatan Menjadi Bumdes Terbaik Se-Indonesia
Kab.Bekasi – Workshop Badan usaha milik Desa (Bumdes) yang dilaksanakan di Jakarta tepatnya di menara Paninsula Jl. S. Parman Kav. 55-56 Slipi Jakarta dan di Yogyakarta – Pongok – Imogiri yang dilaksanakan Selasa-Jumat/29 November hingga 02 Desember 2016 dengan peserta Bumdes di seluruh Indonesia.
Peserta Workshop Bumdes terbaik seluruh Indonesia sebanyak 31 peserta termasuk Bumdes Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan Kab, Bekasi Jawa Barat. Bumdes Pasirsari merupakan Badan usaha milik Desa bentukan dari Desa Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan yang resmi berdiri pada tahun 2015.
”Bumdes Pasirsari berdiri pada tahun 2015 dan menjalankan beberapa bidang usaha seperti, Home industri kain majun, bidang jasa, industri dan perdagangan dan mendapat predikat Desa Mandiri se Provinsi Jawa Barat juga Bumdes terbaik se-Kab, Bekasi,” beber Tuin Umaro selaku Direktur Bumdes Pasirsari kepada berantasnews Rabu 21/12/2016 dikantornya.
Dijelaskan Tuin, hasil survei Kementerian Desa Pembangunan daerah Tertinggal dan Transmigrasi terkait Badan usaha milik Desa (Bumdes) tahun 2016 sebanyak 31 Bumdes terbaik se-Indonesia termasuk Bumdes Pasirsari.
”Alhamdulillah Bumdes Pasirsari menjadi Bumdes terbaik dari 31 Bumdes se-Indonesia,” katanya
Masih menurut Tuin, banyak pengalaman ketika mengikuti Workshop dengan narasumber yang sudah berpengalaman. Seperti yang sudah berjalan yaitu pengelolaan sampah yang dari masyarakat itu seperti sampah organik dan non organik, yang semuanya bernilai ekonomis dan bisa menambah penghasilan masyarakat.
”Materi yang disampaikan salah satunya terkait pengelolaan sampah yang dari masyarakat baik itu sampah organik dan non organik itu kita terapkan dan sekarang sudah berjalan dan sekitar 200 titik yang diangkut,” jelasnya.
Materi yang dibahas itu cukup banyak dan disesuaikan dengan daerah masing-masing. Yang sudah kita jalankan yaitu Bank sampah dan majun yang memang sudah dipasarkan ke beberapa industri yang ada di wilayah Desa Pasirsari.
”Bumdes Pasirsari sudah bisa menampung sampah dari masyarakat yang bernilai ekonomis dan sudah memproduksi tujuh produk yang bahannya dari majun yaitu, lembaran putih, sambung putih, jahit tumpuk putih, jahit tumpuk warna, lembaran warna dan sambung warna, itu semua berdasarkan pengalaman dari workshop.
Inti dari pelaksanaan workshop yang dilaksanakan di Pongok Kelaten karena di Kelaten itu pengelolaan Bumdes sudah bisa dikatakan berhasil salah satunya dibidang perikanan dan wisata air.
”Jadi pelaksanaan workshop yang digagas Kemendes yang dilaksanakan di Jakarta dan di Pongoh ini menurut saya sangat tepat, karena banyak pengalaman yang didapat dari Pongoh, saya nilai Pongoh sudah ”berhasil” dalam mengelola Bumdes, tentunya pengalaman ini akan kami terapkan di Desa Pasirsari,” janjinya.
Wacana Bumdes kedepan kata Tuin, dirinya akan mengelola rumah pangan kita (RPK) artinya sejenis agen untuk pelayanan sembako ke masyarakat secara luas dan harganya pun setandar harga bulog tentunya tidak mengganggu kepada warung kecil.
”Pelayanan sembako kepada masyarakat yang sifatnya luas, kalau memang sudah berhasil ini bisa juga kewalahan, dan kami juga kedepan akan membuat koperasi,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, H. Lamjah Hertansyah Kades Pasirsari mengatakan, dirinya memang lagi fokus juga ke Bumdes, dengan mengikuti workshop di Jakarta dan di Pongoh Kelaten ini merupakan pengalaman bagi Bumdes Pasirsari.
”Saya sangat berharap dengan mengikuti workshop Bumdes yang digagas oleh Kementerian Desa yang dilaksanakan di Jakarta dan Pongoh Kelaten bisa menjadi penyemangat, karena Bumdes sudah diatur dalam undang-undang RI nomor 6 tahun 2014 Tentang Desa, seperti di Pasal 87 (1). Desa dapat mendirikan badan usaha milik Desa yang disebut Bumdes,” tegasnya. (Mr)