Di Sidang Umum Interpol, Kapolri Sampaikan Strategi Perang Melawan Terorisme
BN, Bali – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian menyampaikan sedikit pendangan Indonesia terkait upaya memerangi tindak terorisme dan kejahatan lintas negara lainnya, melalui berbagi informasi intelijen sebagai kunci utama, dalam memerangi kejahatan-kejahatan tersebut.
“Kami telah menyusun sebuah strategi penanggulangan tindak terorisme yang berfokus pada upaya pencegahan. Tentu saja, upaya ini akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga luar pemerintah,” terang Jenderal Pol Tito Karnavian saat pembukaan Sidang Umum Interpol di Nusa Dua, Bali, Senin (07-11-2016).
Kapolri mengatakan, strategi tersebut memiliki kerangka kerja yang diciptakan untuk mencegah penyebaran ideologi radikal di Indonesia.
“Kami juga fokus melakukan upaya rehabilitasi dan deradikalisasi terhadap para narapidana teroris, baik yang masih menjalani masa hukumannya, maupun yang sudah bebas,” katanya.
Filosofi dasar dari model deradikalisasi di Indonesia, kata Kapolri, bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab penuh untuk mencegah para kerabat narapidana beraliran radikal mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dan bahkan dikucilkan.
Hal tersebut dinilai dapat menciptakan kebencian terhadap pemerintah dan meningkatkan potensi jumlah pendukung kelompok tersebut.
“Saya ingin menggarisbawahi bahwa dari perspektif jangka panjang, sangatlah penting untuk mendukung pelaksanaan program-program institusi penegak hukum yang telah menunjukkan keberhasilan dalam rangka deradikalisasi,” tutup Jenderal Pol Tito Karnavian.