Dimana Letak Kebahagiaan?
Dimana Letak Kebahagiaan?
BN – Semua orang tentu saja menginginkan kebahagiaan. Dan kita selalu *memiliki 3 pilihan.*
*Pertama,* mencari atau mengejar kebahagiaan.
*Kedua,* menikmati kebahagiaan.
*Ketiga,* menciptakan kebahagiaan.
Banyak orang tidak bisa menikmati apa yang mereka miliki, hanya karena mereka terlalu sibuk melihat apa yang orang lain miliki.
Termasuk masalah income.
Ketika kita punya income Rp 1 juta sebulan, kita akan galau melihat teman yang incomenya sudah Rp 10 juta per bulan.
Ketika kita sudah punya income Rp 10 juta sebulan pun, kita juga akan merasa kecil, sedih ketika membandingkan dengan orang yang penghasilannya sudah Rp 100juta per bulan.
Begitu seterusnya. Tidak akan pernah selesai.
Karena dalam hal apapun, di atas langit masih banyak langit.
Kalau tidak ingin terjebak maka jangan menjadikan uang, kepopuleran, keadaan fisik, sebagai tolak ukur untuk kebahagiaan.
Menurut saya, melihat ke atas (contohnya melihat orang yang incomenya lebih besar) itu diperlukan agar kita terpacu berusaha lebih keras mendapatkan hasil yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Tetapi melihat ke atas begitu sebaiknya kita lakukan hanya saat kita sedang menjalani usaha atau prosesnya.
Setelah proses selesai, hasil kita dapatkan, apapun hasilnya, kita terima dengan ikhlas dan syukuri.
Pada tahap ini, stop melihat mereka yang di atas kita, sebaliknya mulailah lihat orang-orang di bawah kita yang keadaannya tidak lebih beruntung dari kita.
Dengan rasa syukur yang besar seperti itu, kita akan termotivasi untuk berbagi, maka hasilnya adalah perasaan akan menjadi lebih damai dan bahagia.
Selamat menciptakan kebahagiaan Anda 😉👍🏻
Sama halnya dengan nasehat kebahagiaan di atas, peluang juga tidak melulu hanya ditunggu, tapi bisa diciptakan.
Salam Antusias,