Hanya 9 THM Bakal Ditutup, Mulyana Muhtar: Bila Terjadi Konflik Satpol PP Harus Bertanggungjawab
Bekasi – Penertiban tempat hiburan malam (THM) di Kabupaten Bekasi akan segera dilaksanakan. Satpol PP sudah melaksanakan rapat koordinasi dengan Dinas terkait. Dalam rapat koordinasi penertiban juga turut hadir Ketua komisi 2 DPRD Kabupaten Bekasi, Mulyana Muhtar.
Mulyana Muhtar mengungkapkan, dalam rapat koordinasi penertiban THM dilantai 2 ruang rapat Sekda sempat disebut nama salah satu karaoke yang bakal ditutup pertama kali yakni, Vitamin yang berada di ruko Tamrin Lippo Cikarang oleh Kabid Penegak Perda, Ida Nuryadi.
”Contohnya Vitamin. Nah saya kembali pertanyakan sama Kabid Ida. Dasarnya apa penutupan itu kok tidak semuanya. Kenapa pilih-pilih, dasarnya apa pilih-pilih? Apakah dikocok atau ada penilaian lain. Kan musti jelas,” tegas politisi Partai Demokrat ini Selasa 07/11/2017.
Mulyana justru menduga ada kesan ‘pesanan’ atau ‘titipan’ penutupan yang dilakukan Satpol PP. Alasanya terlihat sangat jelas, Satpol PP mengaku menggunakan angaran swadaya.
”Anggaran swadaya darimana. Lah kan saya dewan, tau alokasi anggaran di dinas-dinas. Kalau Satpol PP tidak punya alasan yang tepat, tidak punya anggaran penertiban yah jangan memaksakan sekarang. Ini justru saya melhatnya ada kesan ‘titipan’ atau ‘pesanan’ langkah yang dilakukan Satpol PP,” ungkap wakil rakyat dari Dapil I tersebut.
Belum lagi lanjut Mulyana, pelaksanaan penutupan tempat hiburan malam (THM) secara acak (Random) itu akan memicu konflik. Dirinya juga bingung sama Satpol PP dasarnya menutup hanya 9 THM itu apa
”Penutupan THM hanya 9 itu dasarnya apa, apakah dikocok atau bagaimana. Jangan ada kesan tebang pilih. Atau jangan-jangan ada pesanan, seandainya terjadi konflik yang serius Satpol PP harus bertanggungjawab kenapa penutupan secara acak (Random),” bebernya.
Bahkan kata Mulyana, Kabid Satpol PP bernama Ida Nuryadi tidak bisa menjawab pertanyaan dewan, perihal langkah awal penutupan itu.
”Sampai saya tanya berkali-kali, itu Ida Kabid Satpol PP gak bisa jawab. Dasarnya apa tempat itu menjadi target pertama penutupan, apakah dikocok atau bagaimana. Kan pertanyaan saya mudah tinggal dijawab aja. Itu gak bisa dijawab sama Satpol PP,” jelasnya.
Mulyana menyebutkan Jajaran Polres dan Denpom yang ikut hadir dalam rapat itu pun sependapat dengan dirinya, bahwa penutupan ini bakal menjadi pemicu keributan.
”Saya yakin ini akan memunculkan keributan. Polres dan Denpom pun sepakat dengan pendapat saya tadi di dalam rapat. Karena dasarnya penutupan begitu gak jelas. Pasti ada konflik,” tegasnya.
Untuk diketahui, sejumlah nama karaoke yang bakal ditutup rupanya sudah bocor ke publik. Berikut nama-namanya:
Athena di Tambun, Vitamin di ruko Tamrin Lippo Cikarang, Staylistik di Jalan Singaraja Lippo Cikarang, Rose di ruko Menteng Lippo Cikarang, Klasik di ruko Festival Jababeka, Javas di Cibitung, dan 3 karaoke di Harapan Indah Tarumajaya. (sr)