Harapan Menyerap Ribuan Tenaga Kerja Punah, Kran Eksport Bijih Mineral Dibuka Lagi

Jakarta – Harapan untuk menyerap ribuan tenaga kerja di dalam negeri kini sirna, pasalnya kran eksport bijih mineral (bahan mentah) dibuka lagi oleh Menteri Jonan Ignasius sebagai pembuka kran. Sebelumnya dimasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengendors pembangunan smelter di Indonesia dan pelarangan eksport bahan mentah bijih mineral ke luar negeri untuk mendorong pembangunan smelter yang akan menyerap ribuan tenaga kerja dalam negeri. 

Industri pertambangan dipaksa mau tak mau membangun smelter dengan harapan untuk menambah nilai jual mineral, meningkatkan investor dari luar maupun dalam negeri, dan yang tidak kalah penting dapat menyerap ribuan tenaga kerja.

Akan tetapi Menteri Jonan di awal tahun 2017 membuka kembali kran ekspor bahan mentah bijih mineral melalui Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2017 tentang Minerba yang merevisi PP sebelumnya atas ajuan Jonan sebagai Menteri ESDM yang sebelumnya Jonan adalah Menteri Perhubungan.
Menyikapi hal ini, Direktur Advokasi, Rumah Kajian dan Advokasi Kerakyatan (RAYA) Indonesia, Rinaldo, SH,MH menilai bahwa kran eksport bahan mentah yang dibuka kembali oleh Bapak Menteri ESDM yang dijabat oleh Ignasius Jonan sangat menghilangkan harapan masyarakat Indonesia. Mengapa tidak, roh pembangunan smelter adalah larangan eksport bahan mentah, sehingga pemerintah maupun swasta dalam negeri dipacu untuk terus membangun smelter yang pastinya akan menyerap ribuan tenaga kerja dalam negeri di negeri sendiri. Sedangkan, lanjut Rinaldo, smelter yang sudah ada telah memberikan dampak baik yang sangat luar biasa bagi masyarakat, bukannya dikembangkan malah dirusak harapan itu, tegasnya.
“Penyerapan tenaga kerja adalah satu dari harapan Indonesia yang hilang atas kebijakan Jonan, belum lagi dampak lain”, ujar Rinaldo kepada media ini. (andi)

CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS