Hikmah Ditimpakan Musibah dgn Meningkatkan Amalan Perbuatan Kebaikan
( Vidio Kegiatan Sepekan dan Santunan Doa Bersama )
Hikmah Ditimpakan Musibah dgn Meningkatkan Amalan Perbuatan Kebaikan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Daripada Abu Hurairah RA dari Nabi SAW baginda bersabda: “Tidaklah seorang muslim yang ditimpa suatu penyakit dan keletihan, kegusaran dan kesedihan, gangguan dan kesusahan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya.
(Sahih Bukhari No: 5641) Status: Hadis Sahih
Hikmah
1. Setiap yang dihadapi oleh seseorang, sama ada berupa kesenangan maupun kesusahan adalah ujian untuk melihat siapakah yang lebih baik amalannya di sisi Allah.
2. Setiap muslim perlu sentiasa bersabar dan ridho apabila ditimpa dengan penyakit, keletihan, kesedihan, maupun kesusahan, apakah kehilangan harta yg kita cintai maupun orang yg kita cintai.
3. Musibah menyebabkan orang yang terlibat mengalami kesusahan, kesedihan dan kepayahan. Ada yang kehilangan nyawa, kemusnahan harta juga kerusakan, kehilangan harta benda.
4. Sebagai Muslim hendaklah sentiasa sadar bahawa setiap kejadian yang berlaku dalam kehidupan ada hikmah nya tersendiri. Allah SWT mendatangkan ujian berupa musibah, kesakitan, keletihan, kegusaran, dan sesuatu yang menganggu kehidupan adalah sebagai penghapus dosa dan peninggi derajat agar hamba-Nya sentiasa dalam rahmat-Nya.
5. Rahmat Allah SWT Maha Luas. Seseorang hamba yang bersabar dengan musibah maka akan diampuni dosanya. Janganlah kita menyalahkan antara satu sama lain diatas musibah ini, itu akan menghilangkan keberkahàn. Itu sama saja menyalahkan Allah SWT, karena semua yg sudah terjadi adalah taqdir Allah SWT.
6. Semoga dosa kita terampun walaupun kesakitan dan kesulitan yang kita lalui mungkin kecil berbanding dengan orang lain. Mungkin ibarat duri yang melukai anggota tubuh.
7. Marilah kita menyerahkan segala musibah kepada Allah dengan memperbanyakkan istghfar dan zikir yang diajar oleh Rasulullah kepada sahabat: Nabi SAW bersabda:
يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ
Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘laa hawla wa laa quwwata illa billah’ (Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung), kerana ia merupakan simpanan pahala berharga di syurga.
(HR. Bukhari no. 7386)
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
Semoga kesusahan, kepayahan, kesedihan dan kepedihan akibat musibah ini, kita terima dengan bersabar dan ridha. Allah pasti menggantikan dengan sesuatu yang lebih baik apabila kita ridha dan ikhlas. Bahkan dgn adanya musibah kita tingkatkan amalan perbuatan yg baik.
“Mereka itu di beri pahala dua kali lipat (karena beriman kepada Taurat dan Al-Qur’an) disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan dan menginfakkan sebagian dari rezekinya yang telah kami berikan kepada mereka.” ( QS Al-Qosas: 54 )
Apabila mendapat musibah, seseorang diperintahkan untuk bersabar.
Sebagaimana Nabi Yusuf ‘Alaihissalam ketika dipenjara, beliau bersabar selama bertahun-tahun hingga akhirnya diangkat menjadi pejabat menteri di Mesir.
Berikut Vidio kisah nyata seorang pemuda menyadari atas kesalahanya berprasangka buruk kepada Allah SWT.
www.paraaulia.com