Imigrasi Kelas IA Kendari Turun Langsung ke Daerah-Daerah di Sultra Buka Layanan Paspor Haji
Kolaka – Salah satu implementasi dari program Nawacita Presiden Joko Widodo yakni Negara hadir ditenga-tengah masyarakat, guna memberikan pelayanan terbaik dan semaksimal mungkin. Guna mewujudkan program tersebut, Imigrasi Kelas IA Kendari turun langsung ke daerah-daerah di Sultra untuk membuka layanan paspor haji. Inovasi ini tentunya membantu masyarakat yang berada di luar ibukota Provinsi Sultra, karena Calon Jamaah Haji (CJH) tak perlu lagi jauh-jauh ke Kendari mengurus paspor hajinya.
Setelah sukses melaksanakan layanan tersebut di Kabupaten Bombana, kini Imigrasi kembali lagi hadir ditengh-tengah masyarakat dengan menyambangi Kabupaten Kolaka, yang dipusatkan di Kantor Departemen Agama (Kandepag) Kolaka, Minggu 24 Februari 2018.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Provinsi Sulawesi Tenggara, Sofian mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan bentuk pelayanan prima kepada masyarakat, dengan memudahkan para CJH. Untuk itu, pihaknya memutuskan jemput bola dengan turun langsung ke daerah-daerah membuka layanan paspor haji.
“Dan inipun tidak terlepas kerjasama yang baik dengan Kanwil Kemenkunham dan Kanwil Kemenag Sultra, yang dilanjutkan ditingkat bawah yakni antara Kantor Imigrasi (Kanim) danKandepag di kabupaten dan kota. Sehingga pelayanan ini bisa dijalankan dengan baik dan lancar,” ungkapnya, Sabtu 24 Februari 2018.
Disebutkannya, melalui layanan paspor haji tersebut, pihaknya melayani 226 CJH. Ia berharap, pelaksanaan layanan tersebut bisa berjalan lancar dan selesai hari ini. Sebab, berdasarkan kuota seharusnya hanya 72 paspor yang bisa diselesaikan setiap harinya, namun kali ini diupayakan semua yang sudah mendaftar bisa terakomodir.
“Karena kita sebagai ASN , dituntut untuk melayani masyarakat dengan baik dan benar, tapi tidak mengecualikan standar dan prosedur kita. Semua syarat berkas CJH harus dilengkapi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sofyan menerangkan, pelayanan ini sangat jelas diarahkan dari kementerian, agar pelayanan masyarakat yang prima menjadi nomor satu. Dalam melakukan pelayanan, pihaknya juga melaksanakan sesuai dengan slogan “Kami Pasti” yakni profesional, akuntabel dan inovatif.
Sedangkan Imigrasi, kata dia, pihaknya sudah mempunyai suatu niat atau tekad baik jajaran dari tingkat atas sampai bawah, semaksimal mungkin melakukan pelayanan yang baik kepada masyarakat dan mengesampingkan sebuah kekurangan.
Olehnya itu, lanjut Sofyan, meskipun hanya mempunyai satu foto mobile yang kondisinya sudah tak layak lagi, namun pihaknya tetap semangat dan memaksimalkan pelayanan.
“Kita tidak mundur dengan kekurangan-kekurangan ini, tentu akan menjadi pembelajaran. Jadi kedepannya akan kami perbaiki,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Kanim Kendari Kelas IA Kendari, Adhar mengatakan, bahwa Kabupaten Kolaka merupakan daerah kedua yang disambangi. Sebelumnya, pihaknya telah membuka layanan yang sama di Kabupaten Bombana.
“Kami minta dukungan dari instansi terkait untuk saling membantu, karena ini niat baik dari Kemenkunham RI melalui Direktur Jenderal Imigrasi khususnya,” katanya.
Ditambahkannya, kebijakan jemput bola tersebut merupakan implementasi dari Nawacita Jokowidodo, untuk hadir ditengah-tengah masyarakat untuk memaksimalkan pelayanan. Oleh karena itu, ditekankan untuk bekerja keras, bekerja lebih keras, dan harus bekerja lebih keras lagi.
“Inilah wujud dari kerja keras untuk pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” tambahnya.
Selanjutnya, pelayanan yang sama juga akan dibuka Kabupaten Kolaka Utara, pada tanggal 3 Maret 2018 mendatang. Lalu, dilanjutkan ke Kabupaten Kolaka Timur (Koltim). Kedua daerah tersebut merupakan lumbung-lumbung CJH di Sultra.
“Sekarang ini sudah 80 persen paspor yang sudah dibagikan ke CJH,” terangnya.
Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sultra, Nasruddin menjelaskan, bahwa layanan paspor haji saat ini masih difokuskan di kawasan daratan, sedangkan di daerah-daerah kepulaun belum dilaksanakan. Rencananya, kedepan akan bekerja lebih, dan menyesuaikan dengan permintaan Kandepag setempat.
Pada prinsipnya, kata Nasrudin, pihaknya akan melayani semua daerah, tapi melihat dari permintaan Kemenag, karena lembaga tersebut ikut memfasilitasi kegiana itu.
“Ini harus ada sinergitas dengan Kemenag setempat.
Yang jelas dari kunjungan kami merupakan evaluasi di dua kabupaten tersebut dengan pelayanan ini, memang pelayanan ini berjalan dengan baik. Namun, aspek fasilitas baik dari ruangan penampungan kegiatan pelaksanaan dan perangkat-perangkat lainnya, memang masih perlu ditingkatkan,” kata Nasrudin.
Diharapkannya, kekurangan-kekurangan tersebut bisa ditingkatkan di masa mendatang, sehingga pelayanan bisa lebih lancar dan menumbuhkan apresiasi dari masyarakat.
“Karena kita sudah jauh-jauh datang di Kolaka, meskipun ini kewajiban kita untuk memberikan kenyamanan dalam pelayanan,” tutupnya. (sri )