Penjelasan Mabes Polri Soal Beredarnya Foto Kapolri Bersama Netizen
Jakarta – Belakangan tersebar foto Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bersama sejumlah kalangan masyarakat, yang dibubuhi berita seakan-akan Kapolri terlibat pembicaraan politik dengan pendukung salah satu pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar, membenarkan adanya pertemuan sebagaimana dalam foto tersebut. Namun ia membantah adanya pembicaraan agenda politik. Dimana masyarakat yang befoto bareng bersama Kapolri itu adalah penggiat media sosial yang meminta audiensi, dan bukan dalam kapasitas sebagai tim pendukung pasangan calon tertentu.
“Jadi yang ingin kita klarifikasi, berita itu sangat tidak benar. Jadi yang ada adalah keinginan sejumlah penggiat media sosial untuk membentuk masyarakat antihoaks. Dimana mereka akan deklarasi dalam waktu beberapa hari ke depan,” jelas Irjen Pol Boy Rafli Amar dalam keterangan persnya di Mabes Polri Jakarta, Sabtu (26-11-2016).
Selain itu, Irjen Pol Boy Rafli Amar juga menjelaskan bagaimana kronologi sampai adanya sesi foto bersama itu. Berikut kronologinya:
Pada hari Rabu yang lalu sekitar pukul 10.15-12.00 WIB, Kadiv Humas mendampingi Kapolri untuk menerima permohonan audiensi dari masyarakat penggiat media sosial atau para netizen.
Saat audiensi, disampaikan keinginan kepada Kapolri untuk memberikan sebuah partisipasi dari kalangan civil society, yang intinya ikut mencari solusi bagaimana mengatasi hoaks yang terjadi di media sosial.
“Karena kita tahu, bahwa hoaks di media sosial ini sangat beragam dan bahkan mengarah kepada upaya perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa kita,” terang Irjen Pol Boy Rafli Amar.
Jadi, lanjut mantan Kapolda Banten ini, komunitas ini minta kepada Kapolri untuk audiensi. Pada waktu itu diterima kurang lebih yag hadir ada 21 orang. Mereka ingin membantu pihak Kepolisian mengatasi hoaks yang megarah kepada upaya memecah belah masyarakat melalui informasi-informasi yang arahnya adu domba.
“Bapak Kapolri sangat menyambut baik keinginan partisipasi publik ini. Akhirnya diterima dengan baik, ada sedikit diskusi, dan kemudian Bapak Kapolri meninggalkan tempat karena ada kegiatan lain.
Sebelum Kapolri meninggalkan tempat itulah kemudian terjadi sesi foto-foto bersama.
“Dan foto itu diunggah di media sosial. Diberitakan bahwa Polri melakukan pertemuan dengan salah satu pendukung dari paslon gubernur. Jadi seolah-olah diisukan bahwa Bapak Kapolri terlibat dalam pembicaraan tentang politik.”
“Di dalam pertemuan itu tidak ada pembicaraan agenda politik atau dukung mendukung pasangan calon, itu sama sekali tidak, tidak mungkin itu dilakukan,” tegas Irjen Pol Boy Rafli Amar.