Investasi Energi Baru Terbarukan Bisa Capai Rp 3 Triliun
Jakarta, berantasnews.com Untuk mencapai target Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi minimum 23 persen hingga 2025 atau sepuluh tahun ke depan, dibutuhkan investasi Rp 1.300 triliun-1.600 triliun. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, tahun ini investasi yang masuk di bidang EBT akan mencapai Rp 3 triliun.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, pada awalnya investasi yang masuk baru Rp 1 triliun. Namun, nanti akan terus merangkak menjadi Rp 3 triliun pada tahun ini.
“Kita mulai dulu dengan dana Rp 3 triliun. Mudah-mudahan ini bisa jadi suatu model yang proven. Sehingga kalau nanti ini bisa proven,kemudian nanti akan datang lembaga keuangan lain untuk joinsama-sama dan size-nya akan lebih besar,” ucap Muliaman usai penandatangan nota kesepahaman dengan Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) di Gedung Soemitro Djojohadikusumo OJK Jakarta, Rabu (3/2).
Pihaknya mengharapkan jika proyek ini akan terus berkesinambungan. Apalagi menurutnya, para pelaku industri keuangan juga cukup percaya diri untuk berinvestasi di bidang energi ini.
“Dan nanti tinggal kita coba lagi apa lagi yang bisa kita cari kita biayai dan sebagainya, karena kita tahu ini sangat prospektif,” ucapnya.
Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Sudirman Said menambahkan, dana APBN hanya mendukung sebesar Rp 2 triliun untuk EBT. Untuk itu diperlukan investasi di bidang energi.
“Untuk EBT ini kita butuhkan Rp 1.600 triliun untuk 10 tahun. Saat ini dana APBN untuk EBT baru sekitar Rp 2 triliun per tahun, sehingga investasi termasuk sektor jasa keuangan sangat dibutuhkan,” ucap Sudirman. (BN)