Jabatan Itu Amanah
Jakarta, berantasnews.com. Menurut Komjen Pol (purn) Drs. H. Susno Duadji menanggapi soal bakal pencalonannya menuju sumatera selatan satu saya serahkan pertama kepada partai dan kedua kepada masyarakat. Untuk bakal pencalonan partai sudah sesuai prosedur,karena menurut saya sukses atau tidaknya menjadi gubernur atau walikota atau bupati itu di samping partai ada lagi yang menentukan adalah rakyat,rakyat yang memilih yang memiliki kekuasaan memilih adalag rakyat dan tidak bisa di wakili.
Oleh karena itu nanti kita lihat apakah rakyat benar-benar ingin saya menjadi gubernurnya nanti saya bisa dilihat dari survei,nah survei itu yang memihak saya atau tidak. Nanti kan bisa kita lihat hasilnya bagaimana kalau hasilnya ini pada saat menjelang bakal calon pilkadanya misalnya surveinya ini kalah dengan yang lai saya akan mundur mungkin rakyat belum menghendaki saya menjadi pemimpin.
Karena saya menganggap sebuah jabatan itu adalah suaturejeki ridho dr ALLAH swt dan itu amanat dari ALLAH swt. Berarti amanat itu tidak dibebankan kepada saya tapi di bebankan kepada orang lain. “Ya syukur alhamdulillah” kenapa saya bilang syukur alhamdulillah karena amanat ini sangsinya sangat besar,tanggung jawabnya saya harus bisa mengayomi,mensejahterakan dan melindungi masyarakat. Kemudian kalau saya tidak bisa melakukan amanat itu sangsinya adalah nereka jahanam jadi neraka jahanam sangsingnya jika karna itu saya begitu takut dengan jabatan itu jika tidak bisa melakukan amanat itu dengan baik dan benar.
Jika masyarakat menghendaki saya menjadi pemimpim itu amanah dari rakyat dan itu kehendak ALLAH swt dan itu akan saya laksanakan dengan sebaik-baiknya tapi kalau itu saya rebut dengan cara kampanye,many politik dan kecurangan apapun lebik baik tidak. Karena kita menjadi pejabat itu tidak menjadi kaya dari segi materi mungkin akan berkurang kenapa karena hanya gaji. Mungkin jika survei masyarakat berkehendak menjadikan saya pemimpin saya akan maju dan akan memenuhi persyarakatan dan datang ke sumatera selatan karena saya sudah pensiun dan saya sudah kembali ke dusun atau kampung san saya sengat bahagia kembali ke dusun atau kampung.
Masyarakat sumatera selatan tidak hanya masyarakat seluruh indonesia yang paling tidak di kehendaki atau tidak di sukai itu adalah satu urutan teratas masyarakat paling benci korupsi. Caranya bagaimana biyar tidak terjadi korupsi,ya tentunya kita dengan keterbukaan. Apa keterbukaan itu yaitu dengan sistem anggaran kita harus bagus dan di tata dengan atminitrasi bagus atau mungkin mengunakan e-budgeting yang bisa di akses oleh siapapun.
E-budgeting itu adalah uang rakyat,milik rakyat dengan keringat rakyat dan hasil tambang milik rakyat berarti semuanya milik rakyat dan untuk rakyat maka masyrakat itu harus melihat atau mengecek itu pengeluarannya.
Mungkin untuk tahun pertama saya tidak bisa berbuat apa-apa karena anggaran itu sudah dibuat oleh pemerintah sebelumnya tapu dilanjutnya jika saya terpilih saya menentukan anggaran dan itu sudah menjadi tanggung jawab saya dan tidak boleh ada yang melakukan korupsi,jika ada yang malakukan korupsi langsung saya ganti dan saya tidak akan memihak saya janji kepada diri saya sendiri dan kepada ALLAH swt.
Kedua pelayanan akan saya gunakan internet jadi tidak perlu mereka datang ke kantor agar pelayanan mendaji cepat,tepat dan tidak menunggu lama lagi.
Ketiga pembangunan untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat,contoh : di sumatera selatan mayoritas adalah petani mereka perlu lapangan,perlu pengairan,perlu bibit dan perlu pupuk dan mereka perlu sejahtera. Ujar Komjen Pol (purn) Drs. H. susno Duadji SH, MH, Msc (Sri S)