Jelang Arus Mudik 2018, Kapolda Banten Siapkan 5.093 Personil Gabungan
Serang – Dalam rangka persiapan Hari Raya Idul Fitri 2018, Kepolisian Daerah (Polda) Banten menggelar apel kesiapan Pasukan Operasi Ketupat Kalimaya 2018, dilapangan Alun-Alun Barat, Kota Serang, Rabu (06/06/2018).
Operasi Ketupat Kalimaya 2018 ini akan digelar selama 18 hari kedepan, mulai dari tanggal 7 Juni 2018 hingga 24 Juni 2018 mendatang. Turut hadir pada apel gelar pasukan tersebut antara lain Unsur TNI, Dishub, Satpol PP, Damkar, Dinas Kesehatan serta Pramuka Saka Bhayangkara.
Sebanyak 5.093 personil gabungan baik dari Polda dan stakeholder terkait akan diterjunkan guna menjaga keamanan dan kondusifltas menjelang dan pasca Hari Raya Idul Fitri di Provinsi Banten.
Dalam sambutannya, Kapolda Banten, Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa ada empat potensi kerawanan yang harus diwaspadai secara bersama-sama di momen perayaan Hari Raya Idul Fitri ini.
“Empat potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama ialah meliputi stabilitas harga bahan pokok, potensi kelancaran dan kemacetan arus mudik dan arus balik, potensi bencana alam dan gangguan Kamtibmas dan potensi terorisme,” katanya.
Kapolda Banten menjelaskan bahwa terkait stabilitas harga pangan sampai saat ini masih bisa terjaga. Hal itu dapat diwujudkan berkat kerjasama atas Kemendag, Bulog dan Satgas Pangan terpadu.
“Tahun ini permasalahan pangan masih berkisar pada pendistribusian pangan, mafia pangan, perilaku pelaku usaha negatif yang menaikkan harga pangan di atas harga pemerintah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kapolda menerangkan potensi kelancaran dan kemacetan akan ditangani oleh Korlantas Polri, Kemenhub, Kemenkes dan Jasa Marga.
“Berdasarkan hasil survei, ada 6 lokasi rawan macet pada jalur utama. Diharapkan, kepada para petugas untuk melakukan pemantauan secara cermat dengan berbagai strategi agar dilakukan dengan baik,” katanya.
Selain itu, Kapolda pun turut menyoroti potensi bencana alam dan gangguan Kamtibmas seperti curat, curas, curanmor, copet, pencurian rumah kosong, begal dan hipnotis yang kerap marak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Diharapkan para personil menggunakan Iangkah preventif dan preentif, sehingga bisa menekan yang ada. Kasatwil terus menerus berkoordinasi dengan pihak Basarnas, BMKG dan instansi lainnya dalam mewaspadai potensi bencana alam,” tuturnya.
Kapolda berharap kepada Satgas Anti Teror untuk Iebih meningkatkan deteksi intelejen secara hukum dan tegas, terlebih ditempat ibadah dan pusat keramaian dengan memperkuat pengamanan.
“Satgas anti teror disampingnya itu Mako Polri untuk memperkuat pengamanan di tempat ibadah dan pusat keramaian lainnya guna menjaga kondusifltas perayaan hari besar umat muslim,” pungkasnya. (Dhe).