Kakor Binmas Polri, Keynote Speaker 1st National Gathering Indonesian of Crime
Jakarta – Mabes Polri, Kepala Korps Binmas Baharkam Mabes Polri, Irjen Pol Drs. Arkian Lubis, SH, MSi, menjadi keynote speaker 1st National Gathering Indonesian of Crime Prevention Practitioner,Kamis (8/3).
Acara yang dilaksanakan di Graha Anabatic, merupakan pertama di Indonesia, sekitar 300 praktisi di bidang Pencegahan Kejahatan (Crime Prevention Specialist) berkumpul dan bersepakat untuk membentuk asosiasi yang menaungi profesional dan akademisi di bidang Pencegahan Kejahatan.
Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol Drs. Arkian Lubis, SH, MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa strategi Polri dalam menghadapi kejahatan telah berubah di era terkini, dari reactive policing menjadi proactive policing.
Ditambahkan Irjen Pol Drs. Arkian Lubis, SH, MSi, Model kerja profesionalisme Polri yang semula mengedepankan kecepatan waktu dan ketanggapsegeraan telah bergeser menjadi Polri yang proaktif dengan melibatkan fungsi intelijen dan fungsi pembinaan masyarakat.
” Maka adanya komunitas profesional di bidang penanggulangan kejahatan (crime prevention) diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang nyata sehingga bersama sama Polri berpartisipasi aktif dalam upaya memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,” kata Irjen Pol Drs. Arkian Lubis, SH, MSi.
Ketua Panitia, Drs. Darly Siregar, M.Si, ICPS, CATS, CCPS mengatakan dalam pembukaan acara bahwa kompetensi dan kualifikasi security di Indonesia dalam rangka menghadapi persaingan global AFTA 2020 perlu menjadi perhatian khusus bagi kita semua, di mana Indonesia harus menjadi tuan rumah di rumahnya sendiri dan kami semua akan mampu bersaing menghadapi persaingan tersebut.
Menurut Abraham Maslow dalam teori hierarki kebutuhan manusia (Maslow, 1943), rasa aman berada pada tingkatan yang kedua dibawah kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan, dan papan. Hal ini menunjukkan bahwa rasa aman merupakan kebutuhan manusia yang penting.
Semakin tinggi angka kriminalitas menunjukkan semakin banyak tindak kejahatan pada masyarakat yang merupakan indikasi bahwa masyarakat merasa semakin tidak aman. Upaya untuk memenuhi dan menciptakan rasa aman pada masyarakat merupakan langkah strategis yang turut mempengaruhi keberhasilan pembangunan nasional.
Terciptanya dan terpenuhinya rasa aman pada masyarakat akan membangun suasana yang kondusif bagi masyarakat untuk melakukan berbagai aktifitas termasuk aktifitas ekonomi. Kondisi ini pada skala makro akan menciptakan stabilitas nasional yang merupakan salah satu prasyarat bagi tercapainya pembangunan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Maksud pendirian Asosiasi Pencegahan Kejahatan International adalah sebagai wadah berkumpul dari para professional dibidang Pencegahan Kejahatan di Indonesia ataupun di luar Indonesia sehingga dapat memberikan kontribusi khususnya meningkatkan kualitas keamanan dan pengamanan yang lebih baik, guna mengisi pembangunan Bangsa dan Negara Indonesia pada khususnya dan dunia Internasional pada umumnya.
Selain itu, diharapkan akan tercipta sumber daya yang benar-benar memiliki kompetensi berstandar internasional di dalam bidang Pencegahan Kejahatan, sehingga di masa depan Indonesia dapat menjadi benchmark dalam industri keamanan terutama di Asia Tenggara. Terlebih pada tahun 2020, mau tidak mau Indonesia harus mempersiapkan diri dalam era perdagangan bebas. ( red )