Kapolres Bojonegoro Safari Tarawih Sekaligus Berikan Pesan Kamtibmas
Bojonegoro – Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S. Bintoro, SH., SIK., M.Si bersama Wakapolres Bojonegoro Kompol Dodon Priyambodo, SH., SIK., M.Si Jum’at (02/06/2017) malam tadi sekira pukul 18.30 WIB berkunjung ke pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Syaikhona Dimyati Kyai M. Syi’arus Syawal di Desa Ngraseh Kecamatan Dander sekaligus melaksanakan shalat taraweh berjamaah di lingkungan kompleks ponpes serte berikan pesan Kamtibmas kepada para jamaah shalat taraweh.
Kepada para jamaah yang hadir, Kapolres mengungkapkan keprihatinan atas adanya pergaulan anak usia remaja, dimana banyak anak diusia remaja terlibat kasus hamil diluar nikah serta ikut dalam kelompok anak punk. Seperti adanya kasus penemuan mayat janin bayi baru-baru ini terjadi di sekitar terminal Rajekwesi Kota Bojonegoro, mengindikasikan adanya free sex ataupun sex pra nikah pada usia remaja
Kepada para jamaah, Kapolres berpesan agar tidak menikahkan anaknya yang masih dibawah umur karena rentan adanya penyakit kandungan. Pada usia seperti mereka berikanlah ilmu yang bermafaat sebagai bekal dimasa depan kelak serta dibekali dengan ilmu agama supaya dapat membentengi diri sendiri untuk tidak terjerumus dengan hal-hal negatif akibat pergaulan yang salah.
“Bekali anak kita dengan ilmu sebagai bekal dimasa depan dan akhlaq yang baik untuk membentengi dari pergaulan yang salah”, ungkap Kapolres.
Selain itu Kapolres juga mengungkapkan bahwa saat ini adanya organisasi masyarakat (ormas) yang akan mendirikan sebuah negara yang bersendikan diluar Pancasila dan UUD 1945. Kapolres menyampaikan bahwa Bangsa Indonesia dilahirkan dari banyak suku, adat istiadat, bahasa, ras, keyakinan dan agama yang berbeda-beda. Kekuatan Indonesia ada pada Pancasila yang Berbhineka Tunggal Ika, berbeda beda tetap satu juga. Pancasila sebagai dasar negara kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sebagai pondasi dan merupakan bagian penting dari NKRI. tidak sependapat dengan adanya Pancasila. Tepatlah tanggal 1 Juni 2017 telah diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
“Empat pilar kebangsaan harus tetap kita pertahankan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika”, imbuh Kapolres.
Beredarnya berita yang menyudutkan tentang kinerja Polisi yang mengatakan bahwa Polisi telah bertindak mengkriminalisasikan ulama itu hanya berita bohong semata atau berita Hoax, sebagai umat muslim harus selalu Tabayun, tidak mudah menerima berita hoax dan tidak mudah mengirimkan berita yang belum tentu kebenarannya. Kepolisian akan selalu bertindak profesional dan melalui proses hukum positif yang berlaku di Indonesia, apabila telah mempunyai bukti permulaan yang cukup. Apapun latar belakangnya baik pangkat, jabatan, Pegawai negeri bahkan Polisipun apabila bersalah juga tetap diproses, karena Indonesia adalah negara hukum yang mempunyai asas persamaan di muka.
“Tidak ada warga negara yg kebal hukum, semua harus patuh dan tunduk pada hukum yang berlaku sebagaimana asas hukum Equality before the law dimana didalamnya terdapat suatu kesetaraan dalam hukum pada setiap Individu”, tegas Kapolres.
Di bulan Ramadhan 1438 H, Kapolres juga berpesan untuk meningkatkan kembali keamanan di dalam rumah serta kendaraan bermotor yang dimiliki dengan mengecek kembali pintu maupun jendela rumah dalam keadaan terkunci semua saat akan meninggalkan rumah, baik saat akan bepergian melaksanakan shalat taraweh dan subuh berjamaah dimasjid maupun akan bepergian belanja dalam keadaan rumah kosong tanpa berpenghuni.
“Berikan kunci ganda pada kendaraan anda saat memarkirkannya”, pesan Kapolres.
Setelah shalat taraweh berjamaah dan berikan pesan kamtibmas, Kapolres langsung diajak oleh pengasuh Pondok Pesantren Kyai M. Syi’arus Syawal berkeliling di komplek pondok pesantren melihat langsung aktifitas belajar mengajar di lingkungan pondok pesantren.