Karena Asing Intervensi KPUD Jakarta, FSI Bakar Barongsai
Jakarta – Massa yang tergerak dalam Forum Syuhada Indonesia (FSI) tuntut KPUD Jakarta. Massa yang berjumlah puluhan orang, tak menyurutkan niatnya untuk menuntut KPUD sebagai lembaga yang netral agar mundur secara tegas dan meminta maaf kepada rakyat Jakarta.
Diko Nugroho selaku Panglima FSI menyadari bahwa adanya tekanan intervensi asing terkait pilkada kemarin, “Kalau merasa KPUD tidak mampu segera minta maaf kepada publik dan mengundurkan diri, karena kuatnya tekanan asing yang hari ini bak pintu untuk kehancuran NKRI dan penghancuran umat Islam di Indonesia dan warga Jakarta,” ucap Panglima FSI Diko Nugroho saat orasi di depan KPUD, Jum’at (17/02/17).
FSI juga memberikan warning terhadap KPUD dalam bentuk tuntutannya yang terpampang dalam spanduk yang dibawanya, “pertama kami segenap Forum Syuhada Indonesia melakukan aksi peringatan terhadap KPUD yang berjalan sesuai amanah konstitusi, Kedua mengantisipasi kebocoran IT yang telah diakui oleh KPUD bahwa ini bagian dari rekayasa terhadap pemilihan di DKI Jakarta dan Ketiga kami minta ke komisioner KPUD jikalau tidak mampu melawan intervensi, sebaiknya mundur dari pada merusak masa depan bangsa ini, karena Jakarta ini menjadi barometer demokrasi Indonesia,” tambah Diko.
Selain menuntut KPUD Jakarta, FSI juga membakar Barongsai yang sudah dipersiapkannya, hal itu merupakan bentuk kekecawaannya sebagai rakyat yang menginginkan keterbukaan informasi publik, mengapa sistem KPUD menjadi bermasalah,,,? Tanyanya.
“Permasalahan tersinggung atau tidak tersinggung mengenai Barongsai yang menjadi media kami dalam orasi, saya akan kembalikan lagi bahwa ini adalah hak pribumi kita, demi menangkal segala potensi bahaya ancaman NKRI yang saat ini terus terjadi,” tegasnya. (Elwan)