Kepala Pengelola Pelabuhan Kaliadem, Terus Perbaiki Pelayanan Demi Keselamatan
Jakarta.- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyampaikan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tak terduga, pasalnya pada Januari lalu terjadi kecelakaan KM. Zahro Express, sehingga KNKT perlu memberikan perhatian khusus kepada para pemilik ataupun pengelola kapal.
Rekomendasi tersebut pun disambut baik oleh beberapa pihak. Salah satunya adalah Bayu Setya, selaku Kepala Kapal Tradisional Angkutan Wisatawan Kepulauan Seribu. Menurut dia rekomendasi dari KNKT sangat positif untuk meningkatkan kesadaran terhadap kapal-kapal tradisional tentang bagaimana meningkatkan standar keselamatan.
“Karena dengan adanya himbauan dan arahan sangat membantu pengelola dalam memenuhi standar keselamatan yang memadai.
Selama ini perawatan kapal tradisional sudah cukup baik karena selalu diadakan pengecekan rutin oleh pengelola sebelum keberangkatan, baik mesinnya maupun bodynya itu sendiri. Sudah menjadi rutinitas setiap pagi harus dicek mulai dari standar keselamatan, jaketnya, rakit maupun ABKnya,” ucap Bayu saat diwawancarai media, Jumat (15/07/17), di Pelabuhan Kaliadem, Jakarta Utara.
Pengelola akan mengikuti himbauan (KNKT-red), untuk melakukan pengecekan setiap 30 menit sekali ketika kapal hendak berangkat dan memberikan informasi ketika kapal sudah tiba dengan baik, dimana sebelumnya pengecekan dilakukan dalam waktu 40 menit sampai 1 jam sebelum kapal sampai melalui telepon.
Mengingat musibah kapal Zahro Express yang banyak memakan korban jiwa.
Dengan adanya musibah itu, kami selaku pengelola akan tetap berhati-hati, dan ternyata tidak menyebabkan adanya penurunan jumlah penumpang, justru mengalami peningkatan yang signifikan. Karena pengelola bekerjasama baik dengan jajaran Dinas Perhubungan untuk meningkatkan pelayanan.
Kapasitas dari kapal tradisional sendiri itu bervariasi, lanjut Bayu, “sesuai dengan jumlah kursi ada yang 120-130 lebih. Bahkan ada yang 280-300. Dan kenaikan jumlah penumpang arus mudik tahun ini mencapai 15-20%. Untuk oprasional dalam satu hari bervariasi, hari biasa 4-6 kapal, untuk weekend diatas 15-20 kapal.
penyebrangan kapal pukul 07:30 sampai dengan 08:00 WIB, paling lambat jam 08:30 karena menunggu penumpang yang sudah booking tapi masih dalam perjalanan. Karena dari pihak ABK dan nakhoda itu sendiri sudah menghimbau ke penumpang bahwa keberangkatan hanya 1 trip di pagi hari,” jelas Bayu. (Elwan)