Kongres Koperasi Ke III Siap Digelar Di Makassar, Akan Dihadiri Pejabat Negara
JAKARTA – Dalam rangka menyambut Kongres Koperasi ke III, tanggal 13-14 Juli 2017, di Makassar, Sulawesi Selatan, Agung Sudjatmoko, Ketua Harian Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) mengatakan, bahwa tujuan Kongres Koperasi ke III, merupakan lanjutan dari Kongres ke II di Bandung tahun 1953. Dia mengatakan, memang Kongres Koperasi terakhir kali diadakan 64 tahun lalu.
Dia menjelaskan alasan Kongres Koperasi ke III di Makassar digelar karena kondisi perekonomian saat ini mengalami kontraksi hebat, dimana terjadi ketimpangan penguasaan sumber daya ekonomi antar pelaku usaha. Selain itu, Koperasi di Indonesia selama ini terpinggirkan oleh sistem ekonomi pasar karena banyak keterbatasan.
Begitu juga, selama 72 tahun Indonesia merd
eka masih mengalami ketimpangan antar sektor, pendapatan penduduk dan antar wilayah semakin lebar. Dimana rasio gini ada di kisaran 0.40-an. Sementara sistem perekonomian tidak dijalankan secara konsisten sesuai konstitusi negara karena dalam konstitusi sistem ekonomi kesejahteraan sosial. Namun, kenyataan sistem ekonomi pasar kapitalistik. Pembangunan perkoperasian selama 70 tahun perlu dikoreksi total untuk direkontruksi sesuai jatidiri dan tuntutan kebutuhan masyarakat.
Sejarahnya, gerakan Koperasi memang baru 2 kali menyelenggaran Konggres Koperasi tahun 1947 dan 1953. “Untuk itulah, Dekopin kembali menggelar Kongres Koperasi ke III di Makassar, untuk menghidupkan kembali semangat perjuangan Soko Guru Perekonomian Indonesia dalam rangka menciptakan perekonomian yang merata, adil dan sejahtera,” ucapnya saat diwawancarai wartawan di Kantor Dekopin, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (05 Juli 2017).
Agung yang juga dipercaya sebagai Ketua Penyelenggara Kongres Koperasi ke III, menyampaikan agenda dalam agenda kongres nanti akan mengumpulkan para wakil pemangku kepentingan koperasi (Pemerintah, DPR/DPRD, Dekopin, praktisi koperasi, akademisi, pengamat koperasi, BUMN, BUMS dan masyarakat).
“Semoga agenda Kongres Koperasi ke III ini, kita semua bisa bermusyawarah dan mengambil kebijakan strategis dalam rangka merumuskan secara komprehensif dan implementasi untuk menjadikan Koperasi sebagai Pilar Negara,” ujarnya.
Rencananya, agenda Kongres Koperasi ke III ini, pihak penyelenggara akan menghadirkan para petinggi pejabat negara seperti Setya Novanto (Ketua DPR-RI), Bambang Brojonegoro (Menteri PPN/Kepala Bappenas), Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan), AAGN Puspayoga (Menteri Koperari dan UKM), Airlangga Hartarto (Menteri Perindustrian), Amran Sulaiman (Menteri Pertaanian), Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan), Azham Khan (International Finace Corporation), Sauel D. Filiaci (Direktur NCBA), Mr. Bobby Chin (Chairman of NTUC Fairprice Cooperative), Edi Kartika (Ketua Umum KWSG), Burhanuddin Abdulah (Rektor Ikopin) I Nyoman Sueirta (Bupati Klungkung – Bali), H. AM Nurdin Halid (Ketua Umum Dekopin) Rosan Perkasa (Ketua Umum Kadin Indonesia) Soetrisno Bachir (ketua KEIN) dan Soekarwo (Gubernur Jawa Timur).
Agung menyampaikan sebelum mengadakan Agenda Kongres Koperasi ke III dari tanggal 13-14 Juli 2017, di Makassar, seluruh peserta Kongres Koperasi ikut dalam perayaan puncak Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke 70, yang diselenggarakan di lapangan Karebosi, Kota Makassar, tanggal 12 Juli 2017.
Kabarnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan petinggi negara lainnya akan ikut menghadiri Harkopnas ke 70 bersama ribuan insan koperasi se-Indonesia yang datang dari 34 Dewan Koperasi Wilayah (Dekopinwil) tingkat provinsi dan 450 Dewan Koperasi Daerah (Dekopinda) tingkat kabupaten dan kota.
Adapun tema Harkopnas ke 70 tahun ini bertemakan “Koperasi Sehat Kuat Mandiri dan Tangguh Rakyat Sejahtera”. Sementara tema Kongres Koperasi ke III “Membangun Komitmen Untuk Mewujudkan Koperasi Sebagai Pilar Negara”. (Agus/AH)