P3KPI Al Zaytun Hasilkan 4-6 Ton Padi Dalam 1 Hektar
Indramayu, berantasnews.com. Indonesia sebagai negara agraris sejatinya menjadi lumbung padi dunia, potensi ini ditangkap oleh pemangku pesantren Al Zaytun Indramayu Jawa Barat Syaykh Al zaytun.
Sebuah Kelompok tani telah dibentuk Mahad Al zaytun yang bertujuan untuk ketahanan pangan Indonesia, Kelompok tani tersebut bernama P3 KPI (Paguyuban Petani menurut Syaykh Al zaytun, P3 KPI (Paguyuban Petani Penyangga Ketahanan Pangan Indonesia) ini dibentuk untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan (atau dalam istilah bung Karno disebut sosio ekonomi), katanya dalam sambutan selametan panen reundeung di Mahad Al zaytun Rabu (27/04/2016)
“kita bersyukur dan kita selamati atas keberhasilan kita ini, terpuji Allah yang telah melimpahkan karunianya, karunia yang pertama adalah sehat, berbuat baik, mengajar, menata ekonomi harus sehat, maka sehat ini nikmat yang luar biasa. Produk pertanian kita meningkat dari 4 ton dalam satu tahun musim tanam sampai 6,9 ton dalam satu tahun, dan jika diakumulasikan, 1400 ton dari 404 hektar, dalam musim sadon tahun ini, kita menghasilkan 229 ton, dan mudah – mudahan dapat 2000 ton tahun ini,” ungkap Syaykh.
Lebih jauh Syaykh menerangkan, 0,13 ton / tahun x 1000 = 13000 ton kebutuhan makan di Al zaytun, memang beras tidak mahal, tetapi jika tidak ada uang tidak makan, oleh karena itu sejak awal yang dipersiapkan Al zaytun bukan guru atau murid, akan tetapi lahan, lahan untuk pendidikan, asrama dan sawah, dahulu sawah ini dikelola sendiri oleh guru di Al zaytun, namun yang terjadi rugi, maka kita bentuk P3 KPI, mereka dimodali (dipinjami) oleh yayasan tanpa bunga, mereka diberi bibit yang dibuat sendiri oleh Mahad,” terangnya.
Masih menurut keterangan Syaykh, tahun ini sebenarnya banyak hama, tetapi Alhamdulillah pertanian Al zaytun tidak diserang oleh hama tersebut, ini ada triknya, kata Syaykh.
“Jika hama ingin tidak merusak tanaman kita, kita tidak boleh menyebut namanya tikus, kita sebut saja den bagus ( bukan tikus), lalu diajak bicara ngono yo ngono tapi ojo ngono, Insya Allah padi kita aman,” ujar Syaykh dengan loghat jawa yang sangat kental.
Dalam sambutan selametan panen tersebut, Syaykh memaparkan teknis Pemberian modal yang dilakukan Al zaytun terhadap P3 KPI, Yayasan Pesantren Indonesia memberikan bahan pertanian dari mulai pupuk, benih dan alat bertani, sedangkan pembagian untungnya adalah: hasil pertanian dikurangi modal kemudian dibagi 2,” papar Syaykh Al zaytun yang akrab disapa Panji Gumilang.
Dalam pengamatan redaksi, salah seorang petani yang mengelola 5 bau bisa menghasilkan uang 30 juta selama 4 bulan, maka jika dikalkulasi gaji petani tersebut 7,5 juta / bulan lebih tinggi dari Upah Minimum Daerah (UMD).
“seandainya Al zaytun harus beli beras, maka rambut Syaykh putih dan rontok semua, Bayangkan jika 10 ribu orang kelaparan, Alhamdulillah saat ini istana beras MAZ sudah tidak muat. Gabus wetan, Gabus kulon, losarang dan Kroya sudah ikut bergabung dalam P3 KPI, ini berarti mereka sudah ikut andil dalam ketahanan pangan, jika sudah terbentuk 250 kelompok tani seperti di MAZ, Indonesia akan menjadi pusat beras dunia, Syaykh sedang meneliti bagaimana bisa 100 ton/ hektar, ini bukan tidak mungkin,” tandas Syaykh optimis.
Menurut Syaykh, standart kesejahteraan itu adalah pangan, kalau sudah ada beras kita tidak akan lapar, namun itu belum cukup gizi, maka kita butuh ikan, dan tahun ini kita punya ikan, daging dan gula. Kita hanya butuh 10x 2000 waduk untuk pelihara ikan. Indonesia itu kaya air, air sumber kehidupan, tahun depan air akan dimenej lebih baik lagi, katanya.
Syaykh juga menambahkan bahwa: “Petani disini mengeluarkan zakat, Jammas 2 juta, 10% dari penghasilan, bahkan kedepan para petani harus buat npwp sebagai bentuk cinta negara. Saat ini Seluruh petani sudah memiliki alat pertanian berupa traktor dengan dibayar 2 x bayar, setiap petani punya mesin air dan mesin perontok padi, tidak hanya padi, MAZ juga punya proyek membuat tambak udang 1000 ton/tahun, targetnya, Ini semua untuk kelangsungan pendidikan di MAZ, karena MAZ adalah swasta penuh, jika swasta harus berani membiayai sendiri tanpa ketergantungan pemerintah,”pungkas Syaykh
Acara Selamatan Panen Di Al zaytun ini dihadiri Kapolsek Gantar Iptu Gatot Kuncoro, Kapolsek Kroya Iptu Elfian Ali, Kapten Infanteri Tama Haryono mewakili Dandim Indramayu dan Drs. Endi Yohendi Sekmat Kroya.(Redaksi)