Pasca Teror di Mapolda Riau Puluhan Jurnalis Doa Bersama dan Pembacaan Puisi
Pekanbaru – Puluhan jurnalis dari berbagai media massa menggelar aksi simpatik, doa bersama, pembacaan puisi dan salat gaib bersama di depan Markas Polda Metro Jaya, Minggu (20/5/2018) malam. Para pekerja media itu memberikan dukungan pada keluarga korban terorisme di berbagai daerah, terutama pada Ryan Rahman, jurnalis salah satu media televisi nasional di Pekanbaru, Provinsi Riau.
Koordinator Aksi Solidaritas Untuk Jurnalis Korban Teror Pekanbaru, Iskandar mengatakan, terorisme adalah musuh semua agama, musuh kemanusiaan dan musuh peradaban. Para pelaku teror dengan alasan apapun, motif apapun adalah tindakan di luar perikemanusian, tak ada satupun ajaran agama yang membenarkan tindakan teror.
Sebagai jurnalis yang merupakan bagian dari warga negara serta tiang keempat demokrasi, dia pun mengecam keras dan mengutuk tindakan para pelaku teror yang telah menebar ketakutan, membunuh tanpa kenal ampun di berbagai wilayah di Indonesia.
Kami ingin menyampaikan pesan kepada para teroris bahwa kami para jurnalis sebagai bagian rakyat Indonesia, kami tidak takut akan tindakan teror yang kalian lakukan. Kami tidak akan berhenti, takut dan akan terus menyiarkan berita kepada publik bahwa tindakan kalian para teroris adalah tindakan biadab, musuh semua rakyat, musuh kemanusiaan, apapun latar belakang dan agamanya,” ucap Iskandar.
Iskandar menjelaskan, aksi simpatik dilakukan dengan menyalakan lilin diikuti pembacaan puisi dan doa, serta dukungan kepada jurnalis Ryan Rahman. Dia menyampaikan, tiga poin penting dalam aksi tersebut. Pertama, Iskandar meminta awak media atau jurnalis tidak takut untuk terus memberitakan tindakan teror sebagai musuh semua agama, musuh kemanusian dan musuh peradaban.
“Kemudian kami memberi dukungan penuh pada Ryan Rahman agar segera pulih kembali dan terus berkiprah sebagai jurnalis,” ucap Iskandar.
Ketiga, Iskandar juga mendesak aparat keamanan da penegak hukum dalam hal ini TNI dan Polri agar segera membasmi para pelaku teror sampai ke akar-akarnya.(adhy/fajar)