Pembunuhan Sadis satu Keluarga di Medan Gunakan Besi dan Sajam
Medan – Untuk menghabisi nyawa lima orang dalam satu keluarga pada pembunuhan sadis di Medan, Andi Lala menggunakan besi dan senjata tajam.
Kini pria berusia 35 tahun itu berhasil ditangkap di tempat persembunyiannya di Riau.
“Setelah Andi Lala ditangkap di tempat persembunyiannya, maka terungkap bila pelaku membuang besi sepanjang 60 sentimeter di parit dekat TKP rumah korban untuk mengeksekusi para korbannya,” tutur Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Nurfallah, kepada wartawan, Sabtu, 15 April 2017.
Nurfallah juga mengatakan, pihaknya hingga kini masih terus melakukan pendalaman kasus sekaligus mencari barang bukti lainnya yang masih belum ditemukan oleh pihak kepolisian.
“Masih dalam pemeriksaan di sana (Indragiri Hilir), petugas kita yang masih berada di sana masih menginterogasinya terkait motif pembunuhan tersebut dan barang bukti.
Rencananya, besok Andi Lala dan petugas akan tiba di Polda Sumut,” kata perwira melati tiga itu.
Andi Lala diciduk aparat kepolisian dari Polda Sumatera Utara dibantu Polda Riau di Jalan Lintas Rengat-Tembilahan, tepatnya di Desa Pekan Tua, Kecamatan Kempes, Indragiri Hilir, Riau, Sabtu subuh, 15 April 2017, sekira pukul 05.10 WIB.
Sebelumnya, aparat kepolisian juga sudah meringkus dua pelaku lainnya, yakni Roni (21 tahun) dan Andi Saputra (27). Keduanya, diamankan di dua lokasi berbeda di Sumatera Utara, beberapa hari lalu.
Seperti diberitakan, pembunuhan sadis terhadap satu keluarga terjadi di rumah korban, di Jalan Mangaan Gang Benteng, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Medan, Sumatera Utara, Minggu dini hari, 9 April 2017.
Akibatnya lima orang tewas dan seorang anak berusia empat tahun kritis.
Kelima korban yang tewas dalam pembunuhan sadis adalah pasangan suami istri Rianto (40) dan Sri Ariyani (40).
Kemudian, kedua anak mereka, Syifa Fadilah Naya (13) dan Gilang Laksono (8) dan mertua Riyanto, Sumarni (50).
Sedangkan putri bungsu pasangan Rianto dan Yani, K (4), ditemukan dalam keadaan kritis.