Polda Jatim Berhasil Mengungkap Pengiriman Sabu Modus Baru dengan Menggunakan Kaleng Cat
Surabaya – Maraknya peredaran narkoba ternyata tidak hanya terjadi di Jakarta saja. Berbagai modus dilakukan oleh bandar dan pengedar untuk menyebar barang haram tersebut di wilayah Indonesia.
Bertempat di Mapolda Jawa Timur, selasa 23 Juli 2019.
AKBP Samsul Makali di hadapan media BerantasNews mengatakan:
Polda Jawa Timur pada 3 Juli 2019 lalu mengungkap modus baru pengiriman 11,5 kg sabu jaringan Internasional Malaysia. Tersangka berinisial PT mengelabui petugas untuk meloloskan barang mematikan tersebut dengan gunakan 15 kaleng cat.
Namun, sepandai-pandainya tupai melompat, lebih pandai polisi menembak. Berbekal informasi dari tersangka yang ditangkap pada bulan Februari 2019 lalu, Polda Jawa Timur langsung mengikuti pergerakan tersangka PT.
Jadi ini adalah pengembangan dari kasus sebelum bulan Februari 2019 lalu. Informasi dari tersangka itu bahwa akan masuk barang lagi ke Indonesia,” tegas Kabag Bin Pos Ditres Narkoba Polda Jawa Timur.
Setelah memaping pergerakan PT, Polisi terus membuntuti pergerakan tersangka. Ternyata sabu berkualitas bagus itu dikirim melalui jalur Kalimantan dan mendarat di sebuah perumahan mewah kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
PT tak berkutik, ketika Direktorat Narkoba Polda Jawa Timur menggeruduk rumah mewah di kawasan Kalideres itu. Sebab, saat itu tersangka tengah menurunkan barang bukti sabu di dalam kaleng cat.
Jadi itu memang ada catnya. Tapi di dalam cairan cat terdapat bungkusan sabu,” ungkapnya.
Tersangka pun digiring ke Mapolda Jawa Timur untuk diproses hukum di sana. Namun, baru sampai di Bekasi, PT mengekuh sakit perut dan meminta agar berhenti di rest area untuk buang air besar.
Laju kendaraan mobil polisi berhenti di rest area Bekasi. PT pun turun dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Ketika anggota Polda Jawa Timur lengah, tersangka dengan cepat melarikan diri dan loncat ke pembatas jalan.
Tubuh PT pun terpental sejauh 10 Meter usai loncati pembatas jalan, setelah mobil truk melesat di atas kecepatan rata-rata.
“Kita kemudian bawa tersangka ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis,” tegas Samsul.
Naas, nyawa tersangka PT tak bisa terselamatkan meski mendapatkan perawatan rumah sakit di kawasan Bekasi 1×24 jam. Tim dokter menyatakan kalau PT meninggal dunia.
“Tapi kami terus tracking jaringan ini. Karena kami yakin masih ada beberapa jaringan ini yang mengedarkan narkoba,” ungkap dia.
Pihaknya pun menutup kasus ini karena tersangka sudah tewas tertabrak truk. Sedangkan barang bukti yang disita sudah diuji ke Puslabfor dan hasilnya kualitas barang bukti itu sama persis dengan kualitas import.
“Ini modus baru, karena di Indonesia belum pernah ada menggunakan cara seperti ini pengirimannya,” tutur dia.
Samsul menambahkan, pihaknya sudah mengantongi identitas Bandar narkoba di Malaysia. Pihaknya akan berkoodinasi dengan kepolisian Malaysia untuk memburu bandar.
Tim kita juga justru masih ada di lapangan tepatnya di Sumatera. Mudah mudahan kita bisa dapat lagi dengan jumlah besar,” tutup dia.
Wartawan: Sutarno