Rekor MURI Gerek Bendera 1008 Pasutri Diukir Kompak
BN, Tangerang – Rekor MURI pengibaran Bendera Merah Putih terbanyak yang diinisiasi oleh Komunitas Pembela Kebangsaan ( Kompak ), di Lapangan Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Minggu (14/8/2016). Kegiatan ini diikuti oleh ribuan masyarakat Banten.
Hadir dalam acara tersebut diantaranya;
H. Andika Hazrumi, S.sos, M.Ap (anggota dewan DPR RI), Kori Priyadi SE (DPRD Provinsi Banten Partai Golkar) , Benyamin Davni (wakil walikota tangsel), H. Muhammad (Setda Tangsel), Ibu Desi SE ( anggota DPRD Kota Tangerang Fraksi golkar), Parnoko, S.Pdi ( Tokoh Masyarakat Banten ) yang juga Ketua Dewan Pembina Kompak, Makum Sagita Spd (Plt Camat Pondok Aren), Kompol Indra Ranudikarta,SIK (Kapolsek Pondok Aren), Lurah se pondok Aren.
Susunan acara dalam acara tersebut diantaranya;
1. Istigosah akbar
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya pertama pada pengibaran bendera oleh pramuka.
3. Sambutan-sambutan.
4. Pengibaran bendera merah putih / kerek bendera rekor muri oleh pasutri sebanyak 1008 tiang.
5. Pentas seni budaya dan Kuliner Banten.
6. Donor Darah dll
Kori Priadi,SE mengatakan, Pengibaran bendera Merah Putih untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 71 itu melibatkan 2016 orang dari 1008 pasangan suami istri (Pasutri) yang bertujuan meningkatkan rasa nasionalisme kebangsaan.
“Ini memang sengaja untuk menunjukkan rasa nasionalisme kita. Mereka berasal dari wilayah Provinsi Banten,” kata Ketua Anggota DPRD Provinsi Banten Kori Priadi,SE kepada BerantasNews Minggu (14/8/2016)
Pasangan suami-istri baik dari kalangan TNI, Polri, PNS dan masyarakat umum berdampingan memegang bendera merah putih untuk dikibarkan dan dipimpin langsung oleh wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie. Selain acara Rekor Muri juga menampilkan berbagai Seni Budaya dan Kuliner Banten.
Dalam sambutan Ketua Dewan Pembina Kompak H.Parnoko, S,pdi mengatakan latar belakang dilaksanakannya festival Budaya dan Kuliner serta Muri Pengibaran bendera 1008 Pasutri.
“dengan adanya pergeseran adat dan budaya tampaknya telah merubah anak anak negri yang lebih memiliki budaya asing yang lebih mereka banggakan, masuknya budaya barat yang mendapat respon dari kalangan remaja tanpa adanya filter penyeimbang dari budaya lokal, mengakibatkan para remaja, pemuda dan sebagian besar masyarakat mengalami keracunan dalam memahami dan membedakan antara budaya asli Indonesia dengan budaya asing” ucap Ketua Dewan Pembina Kompak
“Inilah yang menjadi latar belakang kami sebagai wujud kepedulian kami Komunitas Pembela Kebangsaan ( Kompak ), bersama semua komponen bangsa dalam hal ini, baik pemerintah maupun swasta diajak untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan pelestarian budaya dan kuliner banten,” jelas Parnoko
Sedangkan Ketua Kompak Banten Meidi Humaedi,SH mengatakan angka 1.008 pengibaran bendera itu, secara filosofis untuk menemukan angka 2016. “Ada 1.008 bendera yang dikibarkan oleh pasangan suami istri, jadinya ya 2.016 pengibar bendera. Angka yang menggambarkan tahun ini,” ucapnya.
Meidi mengatakan, kegiatan ini dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-71. “Jadi juga sekalian menanamkan rasa kebangsaan kepada generasi penerus. Anda bisa lihat kan tadi, pengibaran bendera tadi juga kan diikuti oleh anak-anak peserta pengibar,” jelasnya.
Sekira jam10 pagi, pengibaran 1.008 Bendera Merah Putih dilaksanakan dengan iringan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Usai itu, petugas dari Museum Rekor Indonesia (MURI), Awan Raharjo mengatakan, bahwa pengibaran bendera terbanyak, dengan melibatkan 2.016 orang yang merupakan pasangan suami-istri ini merupakan rekor dunia diberikan kepada Kompak.
“Sungguh terharu kami menyaksikan bendera merah putih dikibarkan secara massal berpasangan, ini adalah pengibaran terbanyak untuk pertama kali yang kami catatkan dalam Rekor Dunia dan akan diabadikan,” ujarnya.