RR Desak Pemerintah Bebaskan Seniman Besar Yayat Yatmika dan Warga Desa Wadas
BN – Ternyata! kebebasan berpendapat sudah mati di bangsa ini yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
Pasalnya, semangat reformasi yamg dibangun diera tumbangnya pemerintahan Soeharto dirusak oleh otoriterisme kekuasaan yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat banyak
Bukti nyata, terjadi dalam kasus Wadas, Purworejo Jateng. Mirisnya seniman besar Yayak Yatmika ditangkap oleh aparat serta juga warga Desa Wadas.
Dari data yang diterima esensinews.com, sekitar 40 warga yang ditangkap oleh aparat.
Dalam kaitan ini, Tokoh Nasional Dr Rizal Ramli mendesak agar pemerintah membebaskan dan menjamin keselamatan seluruh warga Wadas yang ditangkap aparat, bahkan salah satunya seniman besar Yayak Yatmika
‘’Rakyat dan petani yang hanya ingin hidup damai dirampas hak-haknya hanya untuk menyenangkan investor pertambangan. Negara wajib melindungi rakyat bukan merampas hak-haknya untuk membela investor !” tegas RR, Menko Ekuin Presiden Gus Dur dan Ketua Dewan Pakar Komite Khittah Nahdlatul Ulama 1926/NU Khittah 1926
Ekonom yang cukup vokal ini menyesalkan sikap Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jateng yang lebih mementingkan investor, dan tidak membela rakyat.
‘’Ini Ganjar Pranowo modal pencitraan doang, pakai kontrak media dan borong PollsteRP seolah-olah merakyat dan pro-rakyat,, eh rakyat Wadas, Jateng, malah ditangkapin. Kepiye ?’’ ujar RR
Berbagai kalangan masyarakat mendesak Ganjar membebaskan seluruh warga yang ditangkap aparat. Berbagai kalangan mengecam penangkapan tokoh gerakan 80-an, tanah untuk rakyat Yayak Yatmika saat peristiwa penyerbuan polisi di Desa Wadas. Yayak penggagas poster tanah untuk rakyat ikut ditangkap polisi dalam penyerbuan warga Wadas Purworejo. ( red )