Tegas Demi Kab. Bekasi, Ormas Gibas Stop Pekerjaan Taman, Yang Tidak Memasang Papan Proyek
KAB.BEKASI – Pekerjaan pembuatan taman di halaman kantor Kecamatan Kedungwaringin Kab.Bekasi dinilai tidak transfaran berapa nilai anggaran dan CV apa pelaksananya karena di lokasi tidak terpasang papan nama proyek.
Hal itu disikapi serius oleh Organisasi Masyarakat (Ormas) Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (GIBAS) Kec.Kedungwaringin. Sejatinya pihak kontraktor memasang papan nama proyek, apalagi ini kan menggunakan APBD Kab. Bekasi tahun 2019 yang harus diketahui oleh masyarakat, berapa nilai anggarannya, CV apa pelaksananya.
Dikatakan Iwan Metro selaku Ketua Ormas Gibas Sektor Kec. Kedungwaringin yang turun langsung ke lokasi pekerjaan pembuatan Taman.
“Kegiatan pekerjaan taman, yang tidak ada papan proyek, jadi tidak jelas berasal dari Dinas mana, anggarannya berapa dan Cv apa pelaksananya. Bagaimana bisa tahu spesifikasinya, anggarannya harus diketahui oleh masyarakat,” tegas Iwan kepada berantasNews Senin 23/09/2019 di lokasi proyek pembuatan Taman.
Menurut Iwan, dirinya sebagai Ketua Sektor ormas Gibas di wilayah Kecamatan Kedungwaringin beserta anggota mensikapi serius di setiap pekerjaan atau proyek APBD Kab.Bekasi yang tidak jelas atau tidak terpasang papan nama proyek.
“Untuk kegiatan pekerjaan Taman ini yang tidak memasang papan nama proyek kami berhentikan sementara, sekali lagi pihak rekanan kontraktor harus transfaran biar masyarakat tahu. Kalau kami tidak tegas oknum kontraktor itu tidak memasang papan nama proyek, makanya kami tegaskan segera pasang papan nama proyek,” tandas Iwan Metro.
Iwan Metro berharap kepada Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, SH dan Dinas terkait, agar para oknum kontraktor nakal untuk di black list PT nya atau CV nya, demi kemajuan Kabupaten Bekasi.
“Kami berharap kepada Dinas terkait bahkan ke pak Bupati Eka agar ada langkah tegas, ini ‘Bekasi Baru Bekasi Bersih’ dengan tidak dipasangnya papan nama proyek disetiap kegiatan yang menggunakan APBD Kab. Bekasi ini kan seakan-akan ditutup tutupi,” ungkapnya.
Damin sebagai kepala tukang mengatakan, dirinya pun tidak mengetahui pekerjaan taman berapa nilai anggarannya dan nama perusahaanya. “Ya saya kerja, ya kerja aja pak. Sebagai kuli jadi gak tahu menahu soal itu,” kata Damin.
Dijelaskan Damin, dirinya kerja melalui RK tangan kanan pihak pelaksana (Riska-red). “Ada pun kami di stop oleh ormas Gibas karena tidak terpasang papan mama proyek, ya saya juga binggung sebagai kuli yang tidak tahu menahu,” Ujarnya. (budi/sr)