Oknum Polisi Tendang Perempuan, Dugaan Sindikat Pelaku Pengutil Minimarket
Pangkal Pinang – Citra institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali tercoreng. Kali ini akibat ulah oknum perwira berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) yang berdinas di Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung (Polda Babel). Oknum yang mengenakan baju kaos warna orange bertuliskan POLISI itu menendang seorang perempuan, memukulnya dengan sandal dan memukul pula anak dibawah umur di dalam sebuah minimarket.
Aksi oknum polisi yang diketahui berinisial YS ini direkam oleh seseorang, lalu diunggah ke media sosial dan sejak kemarin hingga tadi malam masih viral di dunia maya. Video itu bahkan menjadi pesan berantai di grup-grup WhatsApp, Facebook, Instagram dan Youtube. Komentar nitizen yang mencibir dan menyesalkan perlakukan itu pun marak.
“Bawa ke mobil,” kata oknum YS dengan nada geram dan kesal.
“Diam kamu,” ucapnya seraya menendang perempuan berbaju hitam di hadapannya.
Tidak hanya itu, YS yang pernah menjabat Kasubdit III Dit Narkoba Polda Babel ini juga memukul kedua perempuan yang duduk di depannya dengan sandal. Lalu, masih dalam posisi berdiri memukul juga seorang bocah berusia 14 tahun menggunakan sandalnya dengan alasan tertentu.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, perempuan tersebut mengatakan minta ampun kepada oknum polisi ini. Namun tetap dipukul.
“Jangan Pak, ampun Pak,” ucap perempuan berbaju hijau sembari menangis di hadapan YS. Dan terdengar suara lain yang mengatakan, ”Mana bapak tadi.”
Video yang direkam dan viral di medsos ini ternyata terjadi Rabu malam (11/7/2018) di minimarket Apri Mart Perumahan Graha Puri di Jalan Selindung, Kecamatan Gabek Kota Pangkalpinang, Provinsi Babel. AKBP YS disebut-sebut pemilik minimarket itu. Oknum perwira menengah yang kini bertugas di Ditpam Obvit Polda Babel ini tengah mengintrogasi para pelaku pengutil yang tertangkap mencuri susu di minimarketnya. Dari tujuh orang diduga pelaku, tiga orang tertangkap termasuk bocah itu dan empat pelaku lainnya berhasil melarikan diri.
Kapolda Babel, Brigjen Pol Syaiful Zahri melalui Kabid Humas, AKBP Abdul Mun’im membenarkan ada aksi pemukulan yang dilakukan oleh salah seorang oknum perwira Polda Babel terhadap para pengutil minimarket di Jalan Selindung Kota Pangkalpinang ini. Kejadiannya sekitar pukul 19.00 WIB.
“Saat itu ada pemilik toko bernama Y (menggunakan kaos bertuliskan Polisi) melihat kejadian pencurian di tokonya. Lalu Y bertanya tanya kepada pelaku pencurian sambil melakukan tindakan kekerasan dan viral di medsos,” tuturnya dalam keterangan resmi kepada wartawan, Kamis (12/7/2018) malam.
Saat ini, menurutnya, penjaga/pegawai toko milik Y telah melaporkan kasus pencurian minimarket tersebut ke Polres Pangkalpinang guna proses penyidikan. Dan ibu-ibu yang diduga melakukan pencurian susu itu sedang dalam pemeriksaan oleh Satreskrim Polres Pangkalpinang.
“Dan berhubung di dalam toko tersebut terdapat seseorang sebagai pemilik toko (menggunakan kaos bertuliskan POLISI), maka Bidpropam Polda Babel yang langsung dipimpin Kabid Propam sedang melakukan lidik dan berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Pangkalpinang,” ujarnya.
Abdul Mun’im menuturkan, kronologis kejadian bermula ketika pemilik Apri Mart tengah berada di rumah mendapat telpon dari penjaga toko bahwa pukul 19.00 Wib itu, ada 7 orang berombongan masuk ke toko berpura-pura belanja setelah turun dari sbuah mobil Avanza.
“Enam masuk toko dan satu menunggu di mobil Avanza. Tiga ketangkap (dua ibu-ibu dan satu anak usai 14 tahun). Empat orang melarikan diri pakai mobil Avanza, lalu penjaga toko melaporkan kasus pencurian itu ke pemilik toko,” terangnya.
Tak lama Y selaku pemilik minimarket datang dan menginterogasi dua perempuan yang tertangkap. Saat ditanya, perempuan itu malah mengaku tidak tahu semuanya.
“KTP tidak ada, tempat tinggal tidak ada, ditanya empat temannya yang lari juga tidak tahu. Akhirnya Y terpancing emosi karena mereka rame-rame maling. Pada saat yang ketangkap ditanya, bilangnya tidak tau semua,” jelasnya.
Disinggung lebih detail tindakan Polda Babel terhadap AKBP YS apakah telah diperiksa oleh Bidpropam Polda Babel usai peristiwa memalukan dan menggemparkan jagat maya itu, Mun’im menyebutkan saat ini masih dalam proses penyelidikan pihaknya.
“Masih dilakukan lidik dan koordinasi dengan Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang yang sedang memproses kasus pencurian dilakukan oleh ibu-ibu tersebut. Yang bersangkutan (AKBP YS) kebetulan sedang ijin ke Bandung antar anaknya masuk sekolah,” tukasnya.
Sedangkan AKBP YS ketika berhasil dikonfirmasi Rakyat Post tadi malam sekitar pukul 21.10 WIB mengaku tidak mengetahui bahwa video ia mengintrogasi pelaku pengutilan minimarketnya itu tengah viral. Namun diakuinya, lelaki menggunakan baju kaos bertuliskan Polisi itu adalah dirinya.
“Video tadi kronologisnya aku lagi di rumah dapat telepon dari toko pada pukul 19.00 WIB ada orang masuk toko pura-pura belanja berombongan berjumlah tujuh orang. Enam orang masuk toko dan satu menunggu di mobil Avanza. Tiga ketangkap yakni dua ibu-ibu dan satu anak usia 14 tahun. Empat orang lainnya melarikan diri pakai mobil Avanza. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Pangkalpinang,” ujarnya dalam sambungan telepon.
YS mengaku emosi menghadapi para pelaku pencurian itu. Apalagi, ketiga pelaku yang kepergok lalu ditangkap satpam itu tidak memiliki identitas apa pun dan tidak mengakui perbuatannya. Padahal barang bukti hasil pencurian mereka yang disimpan di dalam baju telah ditemukan penjaga toko.
“Ibu itu ditanya tidak tau semuanya, KTP tidak ada, tempat tinggal tidak ada, ditanya empat temannya yang lari tidak tau. Jadi saya emosi karena ditanya berulangkali ibu-ibu itu tidak mengaku dan menutup sindikat kawan-kawannya,” jelasnya.
Menurut YS, jika saja kedua perempuan itu mencuri untuk kebutuhan konsumsi susu anaknya karena memang benar-benar tidak memiliki uang guna membeli, dia malah akan memberikan susu dan barang-barang yang diambil itu dengan gratis.
“Kalau ibu-ibu itu mencuri di toko saya, mencuri susu untuk kebutuhan anaknya malah saya akan kasih dengan cuma-cuma. Tapi ini rombongan, kita menduga ini sindikat. Masa beli susu ramai-ramai, dan tidak ngaku, menutup-nutupi pelaku lainnya. Ditanya tidak mengaku, saya jadi emosi,” pungkasnya seraya mengaku sedang berada di luat kota. ( red )