Tingkatkan Sadar Kesehatan, Prajurit Wijayakusuma Di Suluh Penyakit Degeneratif dan Pencegahan Covid-19
Banyumas – Kondisi jasmani dan rohani yang sehat merupakan idaman bagi setiap orang, namun untuk hidup sehat seperti yang diharapkan, tidak semua orang menyadari dan mengetahui bagaimana cara hidup sehat. Karenanya, untuk mengetahui bagaimana caranya agar tubuh dalam kondisi sehat, Korem 071/Wijayakusuma bekerjasama dengan Denkesyah 04-04-01 dan Rumkit TK-III 04.06.01 Wijayakusuma Purwokerto, menggelar Penyuluhan Kesehatan tentang Penyakit Degeneratif dan Covid-19 kepada prajurit dan PNS Makorem 071/Wijayakusuma dan Balak Aju Kodam IV/Diponegoro jajaran Korem 071/Wijayakusuma, di Gedung Pertemuan A. Yani Makorem 071/Wijayakusuma, Sokaraja, Banyumas. Rabu (14/10/2020).
Danrem 071/Wijayakusuma, Kolonel Inf Dwi Lagan Safrudin, S.I.P., dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Kasipersrem 071/Wijayakusuma Letkol Inf Harton, S.Pd., mengatakan sebagaimana diketahui bahwa TNI AD adalah bagian dari TNI yang melaksanakan tugas sebagai alat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karenanya, untuk melaksanakan tugas tersebut, prajurit TNI AD dituntut untuk senantiasa berada dalam kondisi prima. Namun demikian, sejalan dengan dengan berjalannya waktu prajurit TNI pun menyadari penambahan usia yang pada akhirnya mengalami kerentanan terhadap berbagai penyakit seperti penyakit Degeneratif.
“Guna meminimalisir terjadinya penyakit Degeneratif pada prajurit, PNS dan keluarga, Korem 071/Wijayakusuma beserta jajaran melaksanakan Pembinaan Kesehatan, yang salah satunya dengan diselenggarakannya Penyuluhan Kesehatan secara berkala”, terang Danrem.
Dikatakan Danrem, dengan kegiatan tersebut, diharapkan segenap prajurit, PNS beserta keluarganya dapat mensosialisasikannya dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan keluarga maupun dilingkungan masyarakatnya, dengan lebih baik serta dapat memahami betapa pentingnya kesehatan sehingga nantinya dapat melaksanakan pola hidup sehat.
“Penyuluhan kesehatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan yang benar tentang bahayanya penyakit Degenarif yang meliputi penyakit jantung, hipertensi dan diabet militus. Sehingga nantinya personel beserta keluarganya dapat menghindari dan mencegahnya”, jelasnya.
“Diharapkan kedepannya, segenap prajurit, PNS dan keluarga semakin sadar dan peduli untuk memelihara kesehatan, sebagaimana motto yakni mencegah lebih baik daripada mengobati”, harapnya.
Danrem juga menghimbau segenap prajurit, PNS dan keluarganya untuk selalu mendisiplinkan diri dengan menerapkan Protokol Kesehatan yang dianjurkan pemerintah guna mencegah terinveksinya Covid-19 dalam setiap beraktifitas diluar rumah.
Sementara itu, Tim Penyuluh Kesehatan dari Rumkit TK-III 04.06.01 Wijayakusuma Purwokerto, dr. Tangguh Budi dalam paparannya menyampaikan penyakit Degeneratif mengacu pada kondisi kesehatan seseorang yang terjadi akibat memburuknya suatu jaringan atau organ seiring berjalannya waktu, hipertensi, diabetes, stroke dan penyakit jantung termasuk kedalam penyakit degeneratif. “Faktor gaya hidup bisa meningkatkan resiko terkena penyakit degeneratif diantaranya konsumsi makanan yang tidak sehat, kurang berolahraga, merokok dan konsumsi minuman beralkohol”, terangnya.
Ancaman penyakit degeneratif seperti obesitas, jantung coroner, hipertensi, stroke, diabetes melitus dan kanker menghantui manusia di umur 40 tahun keatas. “Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi serta perkembangan kehidupan yang sangat dinamis, menyebabkan gesekan nilai dalam masyarakat. Akibat hal tersebut terjadi perubahan gaya hidup yang meyebabkan peningkatan penyakit degenaritif, yang mengarah pada kualitas penurunan hidup serta produktifitas kerja”, ungkapnya.
Menurutnya, dari data di Fasilitas Kesehatan TNI AD tahun 2019, menunjukan bahwa penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes melitus dan jantung masuk dalam 10 penyakit paling menonjol.
“Oleh karena itu sesuai dengan program Puskes TNI AD, dilakukan penyuluhan kesehatan tentang pola hidup sehat guna mencegah penyakit degeneratif,” ujarnya.
Obesitas menurut dokter juga saat ini sudah merambah ke penderita usia produktif, yaitu usia sekitar 30 sampai 40 tahun. Obesitas dapat mempengaruhi terjadinya penyakit-penyakit degeneratif lainnya. “Kurang gerak dan kurang olah raga serta gaya hidup masa kini sering dituding sebagai penyebab kasus penyakit degeneratif di Indonesia,” ujarnya.
“Maka disarankan prajurit dan PNS TNI AD untuk mengikuti pola hidup sehat sehingga terhindar dari penyakit kronis menahun yang mengakibatkan penurunan produktifitas kerja dan kematian,” terangnya.
Sementara itu, dalam penyuluhan kesehatan tentang Virus Corona, dr. Teguh Budi mengatakan, penyebaran Virus Corona yang bermula dari kota Wuhan, China menjadi ancaman serius bagi dunia. Berdasarkan data pada peta pantauan penyebaran Virus Corona, sejauh ini tercatat ribuan orang meninggal dunia dan jutaan orang terinfeksi.
“Gejala klinis corona adalah, demam tinggi, badan terasa letih, lemas, lemah dan bibir kering. Sesak nafas. Rontgen dada memberikan gambaran adanya perubahan di kedua paru. Vital yang pada umumnya stabil dalam perawatan. Pemeriksaan mikropsis sedian darah umumnya memberikan gambaran sel darah putih yang rendah (leokopenia & limfopenia)”, terangnya.
Vaksinasi dan pengobatan virus corono, saat ini belum tersedia dan belum di temukan vaksinya. Vaksin yang diambil untuk pneumonia akibat mikroorganisme yang lain. Pengobatan bersifat surpotif sesuai gejala yang ada. “Pencegahan virus corona dengan selalu menerapkan standar Protokol Kesehatan yaitu gunakan masker saat batuk atau pilek, konsumsi gizi seimbang perbanyak sayur dan buah-buahan, cukup hati-hati kontak dengan hewan, rajin berolahraga dan istirahat yang tidak mengkonsumsi daging yang tidak dimasak, bila batuk dan pilek segera ke fasilitas kesehatan, ”terangnya. ( red )