Dino Patti Djalal Puji Upaya Polri Membongkar Mafia Tanah

BN – Mafia tanah kembali jadi sorotan publik, lantaran cuitan mantan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Dino Patti Jalal di akun twitter terkait penyerobotan sertifikat rumah milik Ibunya. Dalam wawancaranya Dino menjelaskan bahwa kasus penyerobotan property milik Ibu Hasim Jalal, sudah terjadi tiga kali.

“jadi pemicunya itu adalah ketika saya mendapat kabar, rumah ketiga itu telah ganti nama gitu, saya cek dengan ibu saya, kita gak pernah jual, ketemu orang juga gak segala macem juga gak, tahu-tahu udah ganti nama, ganti namanya ke siapa, ke Fredy Kusnadi ini ya,” terang Dino dalam video berdurasi 21 menit 27 detik yang ditayangkan di kanal YouTube (18/2/2021).

Mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat itu juge mengapresiasi upaya dan kerja pemerintah khususnya Polri dalam mengungkap penyerobotan property milik ibundanya, yang dilakukan oleh sindikat mafia tanah.

Dia mengutarakan, bahwa banyak dari korban mafia tanah yang tidak mampu melawan, untuk melawan mafia tanah dibutuhkan uang. Kadang mafia tanah lebih kuat, dan memiliki pengacara yang membela mati-matian (seperti pengacara si Fredy Kusnadi).

Sementara, dirinya mengungkapkan banyak dari korban yang tidak memiliki kekuatan untuk melawan. Itulah yang mengakibatkan mayoritas kasus mafia tanah sulit untuk diungkapkan oleh aparat penegak hukum.

Namun, Pencetus Diaspora Indonesia itu menceritakan keberhasilan yang pernah dilakukan oleh Polri dalam membongkar dan menyelesaikan kasus mafia tanah yang ditangani oleh Kombes Pol. Suyudi.

“dan jarang sekali mafia tanah yang tertangkap, coba lihat, ada beberapa yang tertangkap, dan saya senang misalnya Pak Kombes Pol. Pak Suyudi tuh, dulu pernah nangkep mafia tanah rumah mewah., serius tepuk tangan luar biasa banget,” ujarnya bersemangat mengapresiasi capaian Kombes Pol. Suyudi.

Dino berharap, Polri terus bekerja keras dalam membongkar dalang dari mafia tanah, dan terus berupaya melindungi korban kebiadaban mafia tanah, juga melindungi rakyat dari ancaman penyerobotan lahan dan property yang dilakukan oleh mafia tanah. ( red )