Ketua IAD Pusat Dan Rombongan Susur Sungai Martapura

Banjarmasin – Ketua ikatan Adhyaksa Dharmakarini Pusat Hajah Ros Eliana Prasetyo beserta rombongan dari Provinsi Kalimantan Selatan melakukan kunjungan ke rumah Anno dan pasar terapung di siring Piere Tendean Minggu pagi 28 Oktober 2018.

Dalam kesempatan itu Ketua IAD Pusat Hj. Ros Eliana Prasetyo dan rombongan melihat lihat kain khas Kalimantan Selatan yakni kain Sasirangan yang berada di lantai dasar dan lantai 2 dari rumah Anno.

Kain sasirangan yang merupakan kain khas Kalimantan Selatan merupakan kain ikat yang di bikin dengan berbagai motif seperti Sasirangan merupakan kain adat yang biasanya dipakai untuk acara adat khas suku Banjar. Kata sasirangan sendiri berasal dari kata “manyirang” yang memiliki arti menjelujur, kata konsultan di rumah Anno.

Mengapa diberi nama manyirang atau menjelujur ? Karena proses pengerjaan kain ini dilakukan dengan cara menjelujur yang kemudian diikat dengan tali lalu dicelup ke dalam pewarna. Hingga sekarang, kain sasirangan masih dikerjakan secara manual dan tradisional.

Tercatat dalam sejarah, kain sasirangan merupakan kain sakral yang diwariskan sejak abad ke-12 ketika Raja Lambung Mangkurat menjadi patih Negara Dipa.

Pada mulanya, sasirangan masih masih dikenal untuk kain “batatamba” atau proses penyembuhan orang yang mengidap suatu penyakit sehingga saat itu kain sasirangan masih harus dipesan terlebih dahulu (pamintaan) sesuai dengan kehendak pemesannya.

Oleh sebab itulah, orang-orang suku Banjar sering menyebut kain sasirangan sebagai kain pamintaan atau permintaan. Selain untuk penyembuhan orang sakit, kain sasirangan juga merupakan kain yang dianggap sakral dan biasa dipakai dalam upacara adat Banjar.

Setelah puas akan keterangan konsultan dari rumah Anno mengenai kain sasirangan, rombongan IAD Pusat dan Rombongan dari IAD beserta Kejati Kalsel Ade Adhyaksa kembali melanjutkan dengan susur sungai yang membelah kota Banjarmasin dengan menggunakan 3 buah speedboat dari Airud Polda Kalsel.

Dalam perjalanan susur sungai dimulai dari depan pasar terapung peire tendean  menuju benua anyar, dan kembali lagi ke depan taman bekantan yang merupakan maskot kota Banjarmasin, sebelum pulang rombongan IAD Pusat membeli oleh oleh dari para penjual pasar terapung. (Gus/Din).

CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS