Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (BMI) Mengadakan RAT

Tangerang – RAPAT Anggota Tahunan (RAT) merupakan indikator koperasi yang sehat. Untuk itu Kementerian Koperasi dan UKM berharap, Koperasi Syariah (Kopsyah) Benteng Mikro Indonesia (BMI) konsisten melaksanakan RAT dengan rutin. RAT tahun 2017 ini diadakan pada hari Rabu,17/01/18 di Springs club summarecon Serpong, Tangerang. 

Dalam sambutan Ketua Kopsyah BMI Kammarudin Batubara, SE “melalui RAT ini diharapkan kesemua kondisi organisasi tersebut dirasakan oleh anggota dan menjadi landasan dasar untuk melakukan perubahan menghilangkan hambatan dan membangun kekuatan dengan potensi baiknya”, ungkapnya.
Ketua Pengurus Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara mengatakan pada 2018 ini menargetkan pertumbuhan aset sebesar 20%. Selain itu koperasi berbasis simpan pinjam ini juga membukukan simpanan wajib sepanjang 2017 Rp137,74 miliar, naik 26% dibandingkan tahun lalu.
Pada 2018 koperasi BMI menargetkan pertumbuhan simpanan wajib 25% atau Rp172 miliar. Sedangkan simpanan pokok yang terhimpun Rp1,3 miliar setara tumbuh 7,3% dibandingkan periode yang sama di 2016. Pada 2018 ditargetkan kenaikan simpanan pokok 18% atau Rp1,54 miliar.
Adapun akumulasi penyaluran hingga Desember 2017 mencapai Rp2,5 triliun. Sedangkan jumlah anggota koperasi hingga akhir 2017 mencapai 130.581 anggota.
“Tahun ini kami akan ekspansi perluasan wilayah kerja ke Serang, Lebak, dan Pandeglang. Ada skema baru berupa simpanan hari tua serta waqaf pembelian tanah bagi anggota,” ungkap Kamaruddin.
Koperasi BMI masih terus melanjutkan program rumah tanpa uang muka (DP). Bila pada 2017 koperasi menyalurkan 10 rumah, pada 2018 membidik penyaluran 50 rumah tanpa uang muka (DP). Tak hanya target yang berubah investasi rumah pun naik menjadi Rp80 juta per rumah pada 2018 dari Rp60 juta per rumah.
Sedangkan target penyaluran rumah gratis kepada anggota sebanyak 63 rumah di 2018, sedangkan pada 2017 koperasi berhasil menyalurkan 41 rumah gratis kepada anggota yang terbatas secara finansial. Investasi rumah pun naik Rp10 juta dibandingkan 2017 menjadi Rp 40 juta.
Kopsyah BMI, tahun ini menargetkan mendirikan 3 hingga 5 toko ritel. Dana yang dibutuhkan dalam membangun
Dalam kesempatan ini Sekertaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram, “Saya bangga Kopsyah BMI menggelar RAT. Apalagi di awal tahun, ini indikasi koperasinya sehat. Anggotanya sejahtera,” jelasnya.
Menurut Agus, dari laporan yang ada bisnis Kopsyah BMI semakin berkembang. Koperasi ini membukukan pertumbuhan positif sepanjang 2017. Aset koperasi BMI naik 28% year on year (yoy) dari Rp320,76 miliar menjadi Rp441,29 miliar pada 2017.
“Apalagi mampu menggelar RAT di awal tahun, ini bisa menjadi contoh positif bagi koperasi lainnya. Tinggal bagaimana menjaga agar pengurusnya jangan sampai tersangkut masalah hukum,” pesannya.
Dalam kesempatan itu, Agus Muharam ikut meluncurkan program baru Kopsyah BMI wakaf uang untuk pembelian lahan pertanian 100 hektare (ha). Juga membangun rumah sakit, masjid dan rumah tahfidz Alquran.
“RAT tahun ini harus kita ibaratkan sebagai pertemuan silaturahmi dan tatahurat atas keberhasilan Koperasi BMI bahkan dikatakan pesta bersama anggota koperasi karena keberhasilan Koperasi BMI.Koperasi besar karena anggotanya bukan karena ketuanya”, Ujar Ketua harian Dekopin dalam sambutanya.
“Koperasi Syariah BMI merupakan salah satu bukti nyata keberhasilan koperasi dalam membantu memberdayakan masyarakat berpengasilan rendah untuk mampu meningkatkan potensi usahanya hal ini terlihat dari hasil meningkatkan kemampuan koperasi syariah BMI dalam melayani pembiyaan anggotanya, ini merupakan pencapaian yang luar biasa yang mampu ditunjukkan koperasi syariah BMI” ungkap ASDA 3 Kab.Tangerang. (Agus/Nanggar)

CATEGORIES
TAGS
Share This