Respon kementerian pertanian tentang bakteri Pulkhoderia glumae.

Jakarta – Menanggapi statement yang di publikasikan oleh DR.Suryo wiyono yang mengatakan bahwa hasil panen padi di Indonesia telah terserang oleh bakteri Pulkhoderia glumae, yang membuat padi busuk, adalah tidak benar, demikian dikatakan oleh kepala biro humas ke mentan saat konperensi pers sore ini, ditemani oleh para peneliti dan kepala Bp, padi. Mereka mengatakan dan menjelaskan bahwa bakteri purkholderia glumae adalah bakteri yang sudah ada di indonesia sejak tahun 1987, dan di indikasi kan bakteri tidak berbahaya, namun perlu ditangani perkembangan nya sebelum di bibitkan atau semai. Cara penanganan nya adalah rendam dengan air hangat dan campur garam, sebut pak Ismail dari Bp.padi. oleh sebab itu, maka masyarakat tidak perlu khawatir akan bakteri tersebut, dan untuk mencegah nya, kementerian pertanian juga sudah menutup import untuk jenis tersebut, karna dihitung dari jumlah 800 ton, hanya 0,3% dari seluruh total kebutuhan dalam negri dari jumlah luas tanam yang ada sekarang ini. Bahwa pada saat sekarang ini petani kita masih berhasil dengan panen 13 hingga 14 ton/ha. Maka dapat kita katakan bahwa bakteri tersebut tidak benar menjadi penyebab padi busuk di saat sekarang ini, ucap pak Ibrahim, dan untuk kedepan kita menggalakkanm pemakaian bibit hibrida yang telah kita kembangkan, maka kita tidak perlu saat ini import benih. Dan juga badan karantina pertanian telah melakukan pencegahan untuk bibit import, dengan melakukan penelitian dan hasil laboratorium terlebih dahulu, agar benih import tersebut dapat diketahui kesehatan nya. ( dinomartin )

CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS