Peringatan1 Syuro 1440 H, Demokrasi Kerakyatan Gaya Indonesia, Memperkokoh Rantai Persatuan Indonesia

Indramayu – Ribuan tamu undangan hadiri Peringatan Tahun Baru Islam yang digelar di Kampus Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, pada Selasa (11/9/2018). Sejumlah tokoh lintas agama turut hadir antara lain, Ketua Majelis Nasional Pendidikan Katolik Indonesia, Romo Dr Vinsensius A Paolo Darmin, Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia, Pendeta Robert Pandiangan, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia I Nengah Wiguna, Komunitas Kong Hu Cu Indonesia, dan sejumlah Penganut Aliran kepercayaan serta Paranormal.

Kehadiran para tokoh tersebut merupakan wujud sebuah toleransi dan perdamaian yang dipegang pemangku pendidikan Al-Zaytun khususnya Syaykh Abdussalam Panji Gumilang selaku pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun.

Hal itu terlihat dari pesan dan kesan yang disampaikan Romo Dr Vinsensius A Paolo Darmin, Ketua Majelis Pendidikan Katolik Indonesia.

“Saya mengenal Al Zaytun setahun lalu ketika membuat program karya ilmiah untuk program di sekolah,” Romo mengawali obrolan.

Romo melanjutkan, setahun lalu kami mengirim 30 anak-anak siswa SMA kami ke Al Zaytun dan disambut sangat baik.Tidak ada perbedaan perlakuan meski kami berbeda agama dan keyakinan.

“Kami dari Sekolah Katolik dan di sini sangat terbuka (pemikiran) dengan menerima kami dengan baik,”

Pendeta Alma Shepard Supit Dari Gereja Bethel Indonesia dan Pemimpin Al Zaytun AS Panji Gumilang saat hadiri peringatan Satu Syuro di Mahad Al Zaytun, Selasa (11/9/2018)

Sementara itu, Perwakilan Gereja Bethel Indonesia Pendeta Alma Shepard Supit kepada awak media mengatakan, “ini sesuatu yang unik dan menarik yang melambangkan keindonesiaan.”

Alma melihat apa yang dibangun di Al-Zaytun bukan sekedar membangun fisik tapi juga membangun semangat dan spirit para penghuni kampus Al-Zaytun.

“Yang lebih penting, di sini (Al-Zaytun) disamping bangunan fisik yang luar biasa juga membangun spirit pluralitas (keragaman), cinta, saling menghormati dan menghargai,” ungkap Alma.

Sementara itu, Perwakilan Parisada Hindu Dharma Indonesia I Nengah Wiguna yang ikut hadir dalam peringatan Satu Syuro di Al-Zaytun mengatakan, “Al zaytun adalah pemersatu antar umat beragama dibuktikan dengan kehadiran berbagai lintas agama di sini”.

“Saya berharap ke depannya Al-Zaytun lebih ditingkatkan kembali, Saya secara pribadi salut terhadap keteladanan Syaykh Al-Zaytun (Panji Gumilang),” katanya.

Syaykh AS Panji Gumilang mengatakan, “Kegiatan hari kegiatan satu muharram dan juga kita namakan perayaan satu Syuro.”

Kenapa  menggunakan kata 1 Syuro, bukan 1 Muharram, Syaykh menjawab bahwa ini yang namanya meng-indonesiakan Islam, kita tidak harus meng-arabkan Islam.

“Yang hadir hari ini dari unsur agama, nasrani, Kristen protestan, Hindu Budha, Kong Hucu, pengamal penghayat kepercayaan dan juga dari Paranormal, berkumpul semua bersatu dalam satu rumah Indonesia Raya, ” jelas Panji.

Pada Peringatan Tahun Baru Islam 1440 Hijriah ini dihadiri lebih dari 20 ribu tamu yang datang dari berbagai daerah di Indonesia termasuk dari negeri Jiran Malaysia dan Singapura. Kegiatan digelar di dalam Masjid Rahmatan Lil Alamin, bangunan megah tujuh lantai yang tengah dalam tahap finishing. (Sutarno)

CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS