Petani Kab. Bandung Sangat Berterimakasih Kepada Pemerintah karena Mensejahterakan Petani.

Bandung – Ketua Gapoktan Sumber Mukti, Desa Sumber Sari, Kec. Ciparay. Kab. Bandung Prop. Jawa Barat. H. Asep Hermawan, menyatakan hal tersebut saat ditemui media di lokasi panen raya desa sumber sari, kec ciparay kab bandung, hari ini minggu 5 Agustus 2017.

Desa Sumber Sari yang memiliki 17 kelompok tani, 4 kelompok diantaranya adalah kelompok wanita tani binaan Muslimat NU.
dengan luas lahan 689 hektar, 400 hektar diantaranya sawah irigasi teknis dan 200 hektar semi teknis serta 89 hektar lahan tadah hujan, produksi gabah kecamatan ciparay dengan produktivitas 6,3, hingga 6,5 ton/ha dengan IP3.

Beras Produksi Desa Sumber Sari menjadi Primadona di Propinsi Jawa Barat bahkan para pedagang pengepul gabah dari Cianjur datang berburuh gabah desa sumber sari dengan harga Rp.4300 hingga Rp. 4600/kg, gabah kering panen.

Abah Asep menambahkan sejak tahun 2015 hingga saat ini produktivitas padi di desa sumber sari meningkat, kami bersyukur dan sangat berterimakasih kepada pemerintah dan hari ini rasa syukur petani kab bandung bertambah dengan kedatangan menteri pertanian serta anggota DPR. RI dari fraksi partai kebangkitan bangsa.

Abah Asep, mengungkapkan rasa syukurnya dan bangga jadi petani saat ini karena diperhatikan pemerintah. Pemda Kabupaten Bandung juga turut mendukung dengan dikeluarkannya Perdes Lahan Abadi seluas 398 hektar untuk desa sumber sari.

Ketika ditanyakan bagaimana dengan bantuan pemerintah melalui kementerian pertanian berkaitan dengan, alsin benih, pupuk dan jaminan harga pembelian produksi petani. Abah Asep, dengan senyum yang sumringah mengataka “Syukur Alhamdulillah” kami sangat terbantu dan saat ini anak muda desa sudah mulai giat bertani, bantuan alat mesin pertanian dari kementerian pertanian sungguh sangat membantu ujar Abah Asep.

Bantuan Pemerintah yang diserahkan tahun 2017 untuk kab bandung, 140 traktor roda dua, 140 pompa air 9 inchi, 10 unit traktor roda empat, 10 unit power Treser, 10 unit kultivator dan 1 unit combine harvester.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dalam sambutannya mengatakan bahwa keberhasilan pembangunan pertanian adalah keberhasilan semua komponen bangsa, fraksi partai kebangkitan bangsa juga memiliki andil yang besar sebagai mitra dan pendukung program pemerintah di parlemen. Kementerian Pertanian saat ini sudah menyelesaikan 4 komoditas strategis dari 3 komoditas yang ditugaskan Presiden, akhir_akhir ini bermunculan opini mengenai beras yang menjadi simpang siur, kami sebagai penanggung jawab kebijakan/regulasi pembangunan pertanian tidak perna berkeinginan menyusahkan petani, hal yang terjadi kemarin ada pemilik modal membeli gabah diatas harga pembelian penggilingan kecil contohnya bila penggilingan kecil membeli Rp. 4000/kg_Gkp, pemodal menawarkan harga Rp. 4300/kg_Gkp, penggilingan kecil hanya mrenjual Rp. 7000 hingga Rp. 7300/kg_beras sedangkan pemodal dari harga pembelian gabah Rp. 4300/kg_Gkp menjual beras Rp. 20.000 hingga Rp. 25.000/kg_beras, apa ini wajar, pak tani setuju enggak ? tanya mentan yang dijawab serempak Tidak, mentan menggambarkan proses usaha tani ditingkat Petani hingga Konsumen memiliki disparitas yang tak wajar, lebih dari 50 juta rumah tangga petani hanya mendapat keuntungan antara Rp. 1000.000 hingga Rp. 1.500.000/jiwa sedang pedagang bisa mendapatkan keuntungan ratusan juta dari produsen maupun konsumen ini tidak lazim, produsen teriak dan konsumen pun menjerit.

Kementerian Pertanian mulai Tahun 2017 ini akan menggalakkan kembali biudidaya tanaman rempah berdasarkan keunggulan tanaman rempah masing_masing wilayah, 5,5 Triliun anggaran pengembangan tanaman rempah dan hortikultura dikucurkan ke seluruh sentra pengembangan tanaman rempah dan hortikultura berdasarksn keunggulan komparatif komoditas di masing_masing daerah. Kita akan rebut kembali kejayaan tanaman rempah indonesia, yang dulu menarik bangsa_bangsa di dunia untuk datang ke negeri kita, pungkas mentan. (mursebro)

CATEGORIES
TAGS
Share This